UNICEF: 40 Persen Anak di Tiga Negara Asia Tenggara Kurang Gizi

Ilustrasi
MI INSTAN di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjadi makanan yang biasa dikonsumsi oleh anak-anak. Namun, kebiasaan itu ternyata menjadi penyebab jutaan anak mengalami masalah kekurangan gizi dan membuat banyak dari mereka terlalu kurus dan obesitas.
Laporan UNICEF menyebutkan, di tiga negara Asia Tenggara: Filipina, Indonesia, dan Malaysia, rata-rata 40 persen anak di bawah lima tahun mengalami kurang gizi. Angka itu lebih tinggi dari sepertiga rata-rata global.
"Mi mudah. Mi murah. Mi cepat dan mudah menggantikan apa yang seharusnya jadi diet seimbang," kata Mueni Mutunga, spesialis nutrisi UNICEF Asia seperti dilansir dari Channel News Asia pada Senin (28/10/2019).
Mutunga mengatakan bahwa mi instan yang sangat murah, rendah nutrisi yang sesungguhnya penting, serta zat gizi mikro seperti zat besi. Selain itu, produk semacam itu juga rendah protein dan memiliki kandungan lemak serta garam tinggi.
Selain itu, konsumsi buah-buahan, sayur, telur, susu, ikan, dan daging yang kaya nutrisi memudar dari pola makan ketika penduduk pedesaan berpindah ke kota untuk mencari pekerjaan.
Selain itu, masalah ekonomi juga menjadi salah satu faktor kebiasaan tersebut. Menurut T Jayabalan, ahli kesehatan masyarakat di Malaysia, keluarga dengan pendapatan rendah seperti yang ada di negaranya, sangat bergantung dengan mi siap saji, ubi jalar, dan produk berbasis kedelai sebagai makanan utama mereka.
"Kemiskinan adalah masalah utama," kata Jayabalan.
Kurangnya perhatian dari orangtua soal masalah gizi pada anak juga menjadi salah satu masalah ini.
"Orangtua percaya mengisi perut anak-anak mereka adalah yang paling penting. Mereka tidak peduli soal asupan yang cukup untuk protein, kalsium, atau serat," kata Hasbullah Thabrany, pakar kesehatan masyarakat Indonesia pada AFP.
Maka dari itu, baik Jayabalan maupun Thabrany sepakat bahwa intervensi pemerintah dinilai penting untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya terkait promosi dan iklan, serta distrbusi besar-besaran yang bahkan mencapai tempat-tempat terpencil.(*)
BERITA TERKAIT
Kemenag Siapkan Hotel di Makkah-Madinah, Ada Lift Khusus Lansia
Tiru Indonesia, Filipina Ikut Larang Ekspor Mineral Indonesia
Jelang Ramadan, PBNU Harap Ketegangan Politik Mereda
Yaqut Qoumas Minta Jangan Gunakan Agama Untuk Berpolitik
DPRD Purworejo - FH UAD 'Susun' Raperda Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
Terbagi Dalam 3 Dapil, Jumlah Anggota DPRD Kota Magelang 25
Gerakan Bunda Literasi Dongkrak SDM Keseluruhan
Ramadan Djoewara #2 di THE 1O1 Yogyakarta Tugu
Kirab Mata Air, Bupati Klaten Sebar Udik- Udik
Siswa SMP N 1 Pleret Ukir Prestasi di Popda DIY
Donor Darah di Plaza Malioboro
Rilis Kinerja dan Pemusnahan BB, Polresta Jaga Keamanan Kondusif Jelang Ramadan
8 Pendaftar Bersaing Ketat Seleksi Direktur PDAM Sukoharjo
Bandara dan Navigasi Penerbangan Siap Layani Peningkatan Trafik Mudik Lebaran 2023
Awal Puasa Ramadan 2023 Versi Pemerintah, Muhammadiyah Hingga NU
Kawal Perbaikan Jalan Dlingo, ADB Audiensi ke PU PESDM DIY
Gunakan Kunci Magnet, 3 Tersangka Curanmor Dibekuk
Nguri-uri Budaya, Padusan Boyolali Kembali Digelar Meriah
YKI Sosialisasi Cegah Kanker Secara Dini dan Mandiri
Beban Utang Tinggi, RI Bakal Kehilangan Generasi Terbaik
Peringati Hari Hutan Internasional, 28.800 Pohon Ditanam di Purbalingga