JAKARTA, KRJOGJA.com - Parsetyo Sunaryo, Lembaga Bantuan Teknologi  (LBT)  menyambut baik peunjukkan Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D. sebagai  Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional. Diharapkan dengan penunjukkan tersebut, pengembangan teknologi di Indonesia akan bergairah.

“Sebagai mantan pejabat Badan Perencanaan Pembangunan Nasionas (Bappenas) tentu sudah paham bagaimana seharusnya untuk pengembangann teknologi di Indonesia,” kata Prasetyo kepada wartawan di Jakarta. Jumat (25/10).

Meski begitu, tambah Prasetyo, sasaran pemerintah untuk mencapai 23 persen energi baru terbarukan (EBT) pada 2025 dari seluruh bauran  energi perlu lebih ada kejelasannya guna terpenuhi perjanjian paris  2015.

Guna memenuhi terget tersebut, menurut Prasetyo lembaga yang dipimpinnya, LBT, mengajukan beberapa usulan. Diantaranya Penyelenggaraan EBTyang dilaksanakan pemerintah, yaitu pembangkit listrik skala besar  seperti PLTA, PLTP (Panas Bumi) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) skala besar. Kemudian berikutnya pembangkit listrik tenaga thorium  yang diusulkan pemerintah sebagai program pemenuhan penggunaan EBT dalam jangka panjang. Serta penyelenggaraan EBT  yang dilaksanakan pemerintah dengan masyarakat  yang meliputi PLTMini hidro, PLTMikro hidro dan PTLSurya ukuran kecil dan sedang.

“Indonesia sebagai Negara tropis mempunyai kondisi memperoleh sinar matahari sepanjang tahun. Dalam konidisi sepertti itu mestinya Indonesia semaksimal mungkin memprogrankan kemandirian energinya dengan basis kemampuan pendayagunaan PLTS, seharusnya menjadi program bersamamasyarajat pengguna energy terbarukan. (Sim)