RI Digagas jadi Kawasan Wisata Vegetarian

Istimewa
JAKARTA, KRJOGJA. com - Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap Indonesia merupakan salah satu daerah tujuan wisatawan manca negara (wisman) khusus vegetarian. Adapun wisman vegetarian yang paling di incar untuk datang ke Indonesia adalah wisman dari India yakni sekitar 650 ribu orang pada tahun 2019 dan pada 2020 ditargetkan mencapai 1 juta orang.
“Wisma vegetarian yang kami incar adalah India. Pasalnya dari 1,1 miliar penduduknya 30 persen vegetarian. Dari 30 persen itu sekitar 650 ribu kita harapkan datang ke Indonesia tahun ini dan tahun depan menjadi 1 juta orang,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya pada acara pembukaan Beres Cafe Sarinah di Jakarta, Senin (30/9).
Sementara dalam 20 tahun terakhir jumlah vegetarian di dunia mencapai 700 juta orang. Sementara orang Indonesia yang vegetarian jumlahnya masih sedikit, bahkan kurang dari 2 persen.
“Pasar vegetarian sampai saat ini tidak terlalu besar sampai saat ini terhadap jumlah penduduk tidak sampai 2 persen. Kalau penduduknya 250 juta orang, kalau vegetarian mencapai 2 juta sudah bagus itu,” tegasnya.
Dipaparkan, banyaknya jumlah wisman vegetarian tersebut, seharusnya jumlah restoran vegetarian juga harus banyak. Saat ini restoran vegetarian di Indonesia jumlahnya tidak sampai 2000. Sedangkan restoran lain jumlahnya raturan ribu.
“Kalau ditanya vegetarian restoran relatif jarang totalnya se Indonesia tidak sampai 2000 dibandingkan restoran lain yang umum ratusan ribu. Kita perlu vegetarian restoran. Apa yang kita lakukan. Family resision trip wartawan dari India Travel Agent dari India biasa melakukan fam trip nanti kita arahkan ke Sarinah biar mereka mengenal khususnya mengenalkan vegetarian cafe,” tegasnya.
Dijelaskan, selama ini wisman dari, India 70 persen ke Bali karena hampir ada kesamaan meski ada perbedaan Hindu India sama Bali. Apa yang paling banyak dan khas dari India, wedding Ceremony satu grup bisa sampai 200 orang, menikah di Bali.
Menyinggung tentang penerbangan ke Indonesia, Arief memgatakan, penerbangan dari India ke Indoneaia secara langsung masih sudah, bahkan sudah tiga tahun diminta direct flight, namun baru ada satu terealisasi.
Yang akan kita lakukan adalah memanage hub, jadi contohnya penerbangan dari Indonesia ke India hanya 3 kali seminggu, penerbangan dari India ke Singapura 70 kali per minggu, apa yang akan kita lakukan ya sudah kita pengaruhi travel agent, travel operator yang ada di Singapura untuk menjual Indonesia dalam satu paket, itu yang sudah kita lakukan itu yang kita sebut Singapura jadi tourism hub, sama juga di Kuala Lump orang sudah ratusan ribu di KL. jadi kita jualannya di Singapura dan KL karena untuk menambah direct flight susahnya luar biasa yang satu ini saja hampir akan dihapus.
“Yang satu sudah dilakukan hampir setahun yang direct dari Mumbai ke Bali waktu penerbangan perdana saya ikut yang hub. Istilahnya memancing di kolam ikan orang. Lalu kalau ada yang mengkritik saya tidak nasionalis, bukan urusan itu. Ini urusan pinter atau ngga pinter. Kalau kamu tidak memanfaatkan itu kamu ngga pinter, logikanya jutaan orang India ada di Singapura masa kita biarkan. Dan sebagai tourism hub bukan transportasi hub, saya ngga berhak. Dulu mereka tidak tertarik dengan Indonesia sekarang kita buat ke Indonesia,” tegasnya.
Dijelaskan, secara umum kita telah tetapkan lima national food ada soto, sate, gado, rendang dan nasi goreng. Indonesia belum punya destinasi kuliner kita sudah tetapkan 3 yakni Bali, Bandung Yogyakarta.
Sekarang yang disetifikasi deatinaai kuliner Bali di Ubud dengan standar. Kedua branding restoran kita yang ada di luar negeri.
“Nah ini nanti kalau toh akan menetapkan vegetarian saya akan mulai dari lima national food itu bagaimana ada terutama gado- gado itu sudah legendaris lalu nasi goreng, sate ,vegetarian juga ada. Enak dan sehat jangan dikiran sehat itu ngga enak,” tegasnya. ( Lmg)
BERITA TERKAIT
Segera Dibuka, Pendaftaran Program Praktisi Mengajar
Heboh Ibu Muda Cabuli 17 Anak, Begini Kata dr Boyke
Tiga Tersangka Pencurian Rumah Kosong Lintas Pulau Ditangkap Polres Temanggung
XL Prioritas Buka Pre-order Eksklusif Samsung S23 Series
Yuk Lur, Nikmati Durian Gempolan di Bendungan Gondang Karanganyar
Masjid Jogokariyan Yogyakarta Siap Kirim Relawan ke Turki
Bleyeran Motor di Pos Ronda Niten Nogotirto Berujung Maut
Kejari Sleman Tangani Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata
278 Atlet Ditarget Peroleh 30 Emas di Porprov Jateng
Panglima TNI Pastikan Tak Ada Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB
Piala Asia 2023, Posisi Shin Tae-yong Belum Aman
Dirut BRI: Alhamdulillah Untung dan Slamet, Laba Rp 51,4 Triliun
Jalan Rusak Ditanami Pisang, DPU Pastikan Segera Diperbaiki
Lima Negara ASEAN Usulkan Kebaya ke ICH UNESCO Sebagai Nominasi Bersama Tahun 2023
Menpora Zainudin Amali Terpilih Penerima UNS Award 2023
Viral Kejahatan Jalanan di Titik 0 Km Yogya, Polisi Kejar Para Pelaku
PSS vs Persik Digelar Tanpa Penonton, Kim Kurniawan Ungkap Curahan Hati
Presiden Jokowi: TNI-Polri Jaga Kondusivitas di Tahun Politik
ASN Klaten Terancam Tak Dapat Beras Srinuk
Merapi Luncurkan Awam Panas, Boyolali Rasakan Hujan Abu
Pagi Ini Gunung Merapi Kembali Gugurkan Awan Panas