Mencegah Virus Radikalisme Bagi Pasangan Muda

JAKARTA, KRJOGJA.com - Radikalisme itu adalah virus yang berpotensi masuk ke dalam pikiran semua orang, tak terkecuali pada lingkup keluarga. Oleh karena itu, keluarga-keluarga radikal umumnya juga berasal dari pasangan-pasangan muda yang telah terinfeksi paham radikal sebelum menikah (pra nikah), dari salah satu maupun keduanya.
"Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat dan negara. Bagaimana wajah suatu masyarakat dan negara tercermin dalam kehidupan keluarga. Oleh sebab itu, pembentukan keluarga-keluarga yang pada akhirnya berpotensi radikal, merupakan program dari kelompok-kelompok mereka," ujar Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid dalam keterangan persnya, Minggu (17/7/2022).
Menurut Nurwakhid, salah satu metode perekrutan kelompok radikal adalah dengan perkawinan. Cara ini cukup efektif untuk meradikalisasi seorang perempuan. "Perempuan cenderung lebih militan dan loyal daripada laki-laki dalam hal memegang teguh ideologi radikal," tandasnya.
Upaya penanganan yang dapat dilakukan terhadap pasangan-pasangan muda yang radikal adalah dengan melakukan dialog sebagai upaya memisahkan atau melepaskan dari individu, kelompok maupun narasi radikal baik secara 'offline' maupun online atau disebut proses 'disengagement'. Paling memungkinkan dilakukan keluarga terdekat seperti orang tua, mertua, paman, bibi dan saudara kandung.
Andaikata keluarga dekat sulit mengadakan dialog, lanjutnya, dapat dilakukan pendekatan moderasi terhadap pemahaman dengan menggunakan aktor yang dianggap memiliki kedekatan ideologis. Mantan teroris sangat efektif diajak berdialog dan melakukan moderasi untuk mengurangi kadar atau menurunkan tingkat radikalitas mereka, karena, jika dengan ulama dan tokoh di luar kelompok mereka, resisten dan menghindar.
Bila dialog berhasil, menurut Nurwakhid, dilanjutkan melakukan assessment kepada mereka untuk mengetahui tingkat atau kadar keradikalannya. Setelah itu, diberikan vaksinasi yang tepat guna meningkatkan imunitas ideologinya.
Hal lain, katanya, dengan melakukan pendekatan kemanusiaan menghadirkan keluarga atau orang-orang yang memiliki ikatan emosional dalam diri mereka untuk mengajak kembali pada jalan yang benar. "Pelajaran penting dari kasus pasangan-pasangan muda yang radikal adalah, pentingnya pencegahan dengan melakukan vaksinasi dari virus radikalisme pra nikah," ujar Nurwakhid.
Diakuinya, saat seseorang sudah terpapar, memang sulit dilakukan pendekatan dialog dan membutuhkan proses penyembuhan secara bertahap. Proses penyembuhan bagi yang sudah terpapar harus disikapi dengan sabar, karena membutuhkan pendampingan yang berkelanjutan. "Selalu berdoa agar yang bersangkutan segera mendapatkan hidayah untuk menemukan kembali jalan yang lurus. Sesungguhnya kita hanya dapat berusaha, adapun yang membolak balikkan hati manusia adalah Tuhan," ucap Nurwakhid. (Obi)
BERITA TERKAIT
Hotman Paris Jual Tanahnya Dekat Pantai Bali Rp 485 M
Lestarikan Budaya, Unnes Pentaskan Wayang Kulit Peringati Dies Natalis ke-58
Gandeng Tim Ahli, Pemkot Yogya Sukses Luncurkan Prangko Seri Malioboro
Jika Jadi Menkominfo Ini yang Bakal Dilakukan Aldi Taher
KBRI di AS Full Support Putri Ariani di Ajang America's Got Talent
Kesal Lantaran Jarang Pulang, Anak Bunuh Ayah Kandung
BNPB Respon Positif Usulan Bantuan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
Najwa Shihab Balas Kritik Amien Rais
Jamaah Haji Kloter 22 dan 11 Mulai Menuju Makah
IKPI Cabang Sleman Akan Menggelar Seminar Perpajakan
Jambore Relawan Kabupaten Boyolali Dipusatkan di Wonosamodro
Bayar PDAM di Yogyakarta Kini Bisa Lewat SpeedCash
Siswanya Dapat Pujian di AGT 2023, Ini Harapan Kepala Sekolah Putri Ariani
Setelah Muktamar Muhammadiyah, PTM Lakukan Gerakan Internasionalisasi
Polda Jateng Periksa Psikologi Tersangka Pencabulan di Wonogiri
Negara Tak Boleh Tunduk dengan Obilgator BLBI
Hadirnya Perpustakaan di Masjid Lahirkan Ide Cemerlang
Muhammadiyah Minta Tambahan Libur Idul Adha
Mulai 10 Juni 2023, Ekspor Bauksit Dilarang
Gugatan Praperadilan Korupsi Tanah Kas Desa Gugur, Jaksa Fokus Buktikan Adanya Mafia
'Nyala Api' Yoes Wibowo Visualisasikan Relief Candi