Krjogja.com - JAKARTA - Sri Sultan HB X dan KGPAA Paku Alam X secara resmi dilantik sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DIY 2022-2027, Senin (10/10/2022) di Istana Negara, Jakarta. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin melantik langsung Sultan yang saat ini praktis sudah menjalani lima kali masa kepemimpinan sebagai kepala daerah DIY.

Pelantikan dihadiri langsung oleh 55 anggota DPRD DIY. Selain itu beberapa pejabat Pemda DIY juga turut hadir secara langsung menyaksikan seluruh prosesi pelantikan.

Usai pelantikan, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa secara khusus berpesan pada Sultan untuk berfokus pada pengawasan harga pangan serta inflasi di DIY. “Dua hal ini saya pesankan karena ini sangat penting dan jadi momok semua negara,” ungkap Jokowi.

Sementara, Sultan mengatakan bahwa pihaknya memiliki komitmen dengan para petani dan kepala daerah untuk mempertahankan lahan pertanian seluas 35 ribu hektare di DIY. Sultan menegaskan tujuh tahun terakhir DIY surplus beras dan akan terus dipertahankan ke depan.

“Kemiskinan, ketimpangan wilayah, kecukupan pangan, lingkungan. Tadi kami laporkan pada presiden di mana kami punya kontrak dengan pemilik tanah, petani itu 35 ribu hektare untuk ditanami pangan. Kontrak sampai 10 tahun dan bisa diperpanjang. Kalau petani dalam lahan itu harus ditanami untuk pangan khususnya beras. Kalau ada petani yang mau menjual tanahnya itu boleh tapi bupati harus bisa mengganti dengan petani lain seauai yang akan keluar berapa hektare. Misalnya 2 hektare keluar maka sebelum transaksi jual beli harus mengisi dengan lahan yang lain dengan luas sama,” ungkap Sultan.

Setiap tahun DIY menurut Sultan memproduksi 980 ribu ton beras yang melebihi kebutuhan daerah sebanyak 667 ton. Saat ini DIY tengah memverifikasi daerah mana saja yang sudah berkecukupan dan belum berkecukupan pangan.

“Tujuh tahun ini sudah kami lakukan dan produksi berlebih. Tiap tahun 667 ribu ton dan produksi kami sudah 980 ribu ton. Kami tidak ada masalah dan sedang verifikasi mana yang udah kecukupan pangan dan belum karena kondisi geografisnya belum,” sambung Sultan.

Pelantikan kali ini sendiri merupakan yang kelima bagi Sultan. Sebelumnya DPRD DIY telah mengetok palu segala proses pengisian jabatan gubernur sesuai Undang-Undang Keistimewaan nomor 13 tahun 2012.

“Tanggal 10 karena masa jabatan lima tahun hari ini selesai. Jadi tepat waktu. Peristiwa hari ini, ya kalau saya kira-kira sudah lima kali sampai hari ini. Yang keempat sudah 20 tahun,” tandas Sultan. (Fxh)