Kemenkominfo Kenalkan Nilai Kompetensi Digital untuk Pemuda Indonesia

user
Danar W 04 November 2022, 14:40 WIB
untitled

Krjogja.com - JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) melalui Pandu Digital berkolaborasi dengan Jawara Internet Sehat ICT Watch Indonesia melaksanakan Seminar Nasional Sektor Pendidikan untuk mengenalkan dan menguatkan nilai kompetensi digital pemuda Indonesia berdasarkan empat pilar Literasi Digital.

Kegiatan yang mengusung tema "Pemuda Indonesia Makin Cakap Digital" dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2022 lalu secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan Youtube Pandu Digital Indonesia.

Kegiatan seminar literasi digital di lingkungan pendidikan merupakan salah satu upaya Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Koordinator Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri Santoso menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan kecakapan digital para pemuda Indonesia.

"Kemenkominfo RI juga turut berupaya dalam menyatukan Indonesia dengan memperluas akses internet dan pemanfaatan teknologi informasi, agar masyarakat Indonesia mendapatkan hak yang sama," ujarnya.

Upaya-upaya tersebut dikemas melalui program-program literasi digital yang menjadi prioritas utama Kemenkominfo RI dalam menciptakan masyarakat yang #MakinCakapDigital.

"Kami berharap teman-teman pemuda yang berada di sini, mempunyai semangat yang luar biasa untuk mendorong kemajuan Indonesia melalui kemampuan kecakapan digitalnya," tuturnya.

Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi yang diisi oleh materi mengenai empat pilar literasi digital, yaitu Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Budaya Digital dan Etika Digital. Materi pertama tentang Rekam Jejak di Ruang Digital disampaikan oleh Agus Indira, Pandu Digital Madya Indonesia.

Dalam paparannya, Agus mengatakan bahwa segala aktivitas dan interaksi yang dilakukan seseorang di ruang digital dapat menjadi sebuah bukti yang berpotensi untuk dicari, dicuri, dipublikasi dan diikuti oleh orang lain.

Ia juga memberikan beberapa tips dalam menjaga dan memahami rekam jejak digital, yaitu, pertama, selalu unggah hal positif, kedua, cermat dan jeli menganalisis di aktivitas internet. Ketiga, berpikir kembali sebelum mengunggah postingan, serta keempat, melakukan verifikasi dalam menerima dan menyebarkan informasi.

"Kesimpulannya, jejak digital ini akan selalu ada. Untuk itu, ketika kamu membangun sebuah akun di media sosial, kamu punya pilihan rekam jejak seperti apa yang ingin kamu bangun dan tinggalkan?" kata Agus.

Sementara, Jawara Internet Sehat Jabodetabek, Tiara Lestari, mengungkapkan bahwa digitalisasi membuka peluang dan kesempatan yang sangat luas untuk menghasilkan produktivitas. Seperti munculnya beragam profesi dan bidang usaha baru seperti content creator, software engineering, social media specialist, dan lain sebagainya.

Kesempatan itulah yang memungkinkan seseorang untuk mendapatkan sumber penghasilan. Kuncinya adalah kemauan untuk belajar.

"Di era digital ini, untuk menjadi orang yang produktif, kita harus menguasai Critical Thinking, Creativity, Communication dan Collaboration," ungkap Tiara.

Hal ini, lanjut Tiara, bisa membedakan mana informasi yang benar dan salah, berpikir kreatif untuk membaca peluang dan kesempatan, komunikasi yang efektif dan berkolaborasi untuk mengembangkan produktivitas.(*)

Kredit

Bagikan