Kasus Anak Bunuh Ibu Kandung di Kudus, Pelaku Cekik Leher Gara- Gara Sepele
Ary B Prass
28 Desember 2022, 16:07 WIB

Kapolres Kudus AKBP Wiraga Dimas Tama menunjukkan barang bukti dalsmkonferensi pers kasus pembunuhan di Mapolres, Rabu (28/12/2022) (foto: istimewa)
KUDUS - Kasus seorang anak bunuh ibu kandung di Desa (Kecamatan) Jekulo Kudus, semakin jelas kronologinya. Hal itu terungkap setelah Polres Kudus melakukan gelar perkara dan konferensi pers di Mapolres setempat, Rabu (28/12/2022) dengan menghadirkan tersangka pelaku Anang Budi Wicaksono (32).
Selain itu diperlihatkan sejumlah barang bukti seperti pisau dapur, serta pakaian pelaku dan korban di saat kejadian.
Kapolres Kudus AKBP Wiraga Dimas Tama mengatakan, kasus pembunuhan korban Umi Kalsum (54) oleh anaknya sendiri dipicu persoalan sepele.
Menurutnya, sesaat sebelum peristiwa terjadi tersangka pulang dari bepergian ke rumah orang tuanya. Tersangka menemui ibunya di dalam kamar dan meminta makan. Ibunya menjawab tidak ada makan, sekaligus menanyakan kenapa selalu pergi dan meminta anaknya tidak keluar rumah lagi.
"Karena kondisi lapar, jawaban ibunya tak dihiraukan. Pelaku malah emosi hingga terjadi cekcok," jelas Kapolres.
Pertengkaran mulut ibu dan anak semakin tak terkendali. Tersangka yang merupakan anak pertama dari ibu yang sudah lama menjanda, kemudian memukul wajah orangtua yang telah melahirkannya.
Bahkan dengan amarah, sang anak yang sudah kerasukan setan tega mencekik ibunya hingga jatuh tersungkur dan membentur- benturkan kepalanya ke lantai kamar.
Setelah ibu telentang tak sadarkan diri, pelaku memegang pergelangan tangan kiri, ternyata masih ada denyut nadi. Tersangka lalu mengambil pisau dapur dan menyayat nadi pergelangan tangan kiri.
Spekulasi awal dari warga sekitar, sayatan urat nadi dimaksudkan untuk membuat alibi kalau korban meninggal karena bunuh diri.
Sedang Kapolres meluruskan kalau dalam sayatan tidak mengenai pembuluh darah besar, dibuktikan tidak banyak ceceran darah yang keluar. Pelaku selanjutnya pergi dan mematikan lampu rumah dalam keadaan gelap.
"Korban meninggal bukan karena sayatan pergelangan tangan, tetapi karena kehabisan oksigen setelah dicekik lehernya dan kepala belakang dibenturkan ke lantai kamar," ujarnya.
Kasus pembunuhan ibu kandung oleh pelaku anak sendiri, terjadi Minggu (25/12/2022) malam sekitar pukul 19.00. Korban kali pertama ditemukan tetangganya Kusmiyati dan Sulasmi, dalam posisi tergeletak di dalam kamar.
Saat itu keduanya bermaksud mengantar makanan hajatan. Karena rumah terbuka, gelap dan korban dipanggil- panggil tidak ada jawaban, keduanya langsung masuk ke dalam rumah.
Setelah menghidupkan lampu dan menengok kamar ditemukan korban tergeletak sudah tidak bernyawa.
Kapolres mengatakan, usai melakukan tindakan keji terhadap ibunya, tersangka pergi menggunakan motor inventaris milik lembaga BUMN dengan tujuan ke rumah adiknya di Desa Sjngocandi Kecamatan Kota Kudus.
Naas sesampai di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Mapolsek Kota, motor yang dikendarai menabrak truk yang tengah pakir di tepi jalan.
Dari kecelakaan tunggal itu, tersangka dibawa ke RS Kartika untuk perawatan akibat luka ringan yang dialaminya.
Di saat yang sama petugas mengendus kalau korban kecelakaan tunggal adalah terkait kasus tewasnya Umi Kalsum. Saat itu juga tersangka dijemput dan diamankan di Polres Kudus.
Dari hasil penyidikan tersangka Anang mengakui telah membunuh ibu kandungnya. Bukti menguatkan bahwa korban tewas dibunuh adalah hasil visum dokter Tita dari Puskesmas Tanjungrejo Jekulo dan hasil autopsi. Diketahui tulang leher korban mengalami patah.
Sementara, tersangka pelaku Anang Budi Wicaksono menyatakan sadar saat melakukan tindakan keji terhadap ibunya hingga tewas. Tindakan itu dilakukan karena merasa sering dimarahi dan disalahkan.
"Saya sering dimarahi dan kemudian cekcok. Saat kejadian terakhir saya begitu emosi dan nekat melakukan perbuatan kasar hingga membuat ibu meninggal," tandasnya. (Trq)
BERITA TERKAIT
Kalahkan Ribuan Perguruan Tinggi, UAA Kini Menempati Ranking 66 Nasional
Barcelona Siap Rebut Semua Gelar Disisa Musim
Keren! Leo/Daniel Tembus Ranking 10 Besar Dunia
Soal Klithih Nekad di Titik Nol, Pemda DIY Minta Tingkatkan Kewaspadaan
MU Siapkan Transfer Sensasional di Bursa Transfer Musim Panas
Kemenag Himbau Umat Islam Salat Gaib untuk Korban Wafat Gempa di Turki dan Syuriah
Nyahni dan Petarangan Angkat Puncak Botorono
Siswa Pertukaran Pelajar Asal Belanda Belajar Proses Produksi Koran 'KR'
Langgar Ratusan Aturan, Sanksi Mengerikan Ancam Manchester City
Wisata Sungai Ala Thailand, Kini Hadir di Banyumas
Menpora Memastikan Pemilu dan PON Aceh-Sumut Jalan Beriringan
Nasib Shin Tae-yong Belum Pasti di Piala Asia 2023
Hendry Ch Bangun Deklarasi Maju Caketum PWI Pusat 2023-2028
Seretak Digelar Operasi Keselamatan Lalu Lintas
Polines Gelar FGD dan Sosialisasi Akreditasi internasional
Kejari Sleman Tangani Kasus Dana Hibah Pariwisata
Kanwil Kemenkum HAM DIY Diseminasi Merek
NVIDIA Studio Pacu Kreativitas Kreator dan Seniman Tanah Air
Pers Jembatan Komunikasi Antara Pemerintah dan Masyarakat
Polda Jateng Gerebek Dua Lokasi Penambangan Ilegal di Pati dan Blora
Peringatan HPN, Wartawan Bantul Gelar Aksi Sosial