Wisman Dari Cina Tetap Bisa Berkunjung ke Indonesia

user
Ivan Aditya 09 Januari 2023, 18:58 WIB
untitled

Krjogja.com - JAKARTA - Meskipun saat kasus Covid-19 masih tinggi di Cina, namun pemerintah Indonesia tetap menerima wisatawan dari Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia. Asalkan wisatawan tersebut telah di vaksin dan harus tetap memenuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia.

"Baru saja kami bahas tentang masalah ini dan sesuai dengan apa yang kami sampaikan bahwa kita sudah memiliki standar yang telah kita terapkan selama ini. Dalam menangani pandemi kita selalu koordinasikan dengan Kementerian Kesehatan Satgas covid-19 , jadi kita menyambut wisatawan dari Cina dengan karpet merah, tentunya dalam bingkai protokol kesehatan yang telah kita terapkan,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S Uno dalam acara weekly brief with Sandi, di Jakarta, Senin (09/01/2023).

Menurutnya, pemerintah juga berharap wisman yang datang dari Cina tersebut tetap bertanggung jawab bila mereka saat mengunjungi destinasi di Indonesia, kurang sehat atau suhu badan di atas 37 derajat celsius untuk mengikuti ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

“Kita sangat menghargai kedatangan mereka, pasti mereka akan sangat bertanggung jawab dalam kegiatan wisata mereka, terutama seandainya mereka merasa tidak sehat. Oleh karena itu semua ketentuan yang akan diterapkan ini mengacu kepada kebijakan yang kita ambil termasuk juga berkaitan dengan protokol kesehatan,” tegasnya.

Sandi juga mengatakan, target kunjungan wisatawan dari Cina tahun ini sebesar 253.000 kunjungan. "Tadi pagi kami menerima beberapa perwakilan dari pasar Cina yang menunjukkan bahwa kesiapan mereka untuk berwisata di Indonesia, mesti kita pastikan dalam bingkai protokol kesehatan dan juga harapan kita agar pariwisatanya lebih berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dijelaskan, saat ini kesiapan berwisata yang dimiliki masyarakat yang tinggi yakni mencapai 98 persen. Ini hasil kombinasi koordinasi dan menjadi penawaran alami yang tentunya membuat benteng kita secara umum dalam melakukan perjalanan wisata.

"Ini akan menjadi benteng kita terutama buat pelaku perjalanan bagi siapapun, walaupun oleh Indonesia maka akan keteraturan protokol kesehatannya,” tegasnya.

Menyinggung tentang dampak resesi dengan pariwisata Indonesia, Sandi mengatakan, ekonomi Amerika Serikat, Cina dan Eropa diperkirakan akan melambat dan tentunya ini akan berdampak terhadap masyarakatnya terutama di sektor pariwisata.

Oleh karena itu melakukan penyesuaian dari segi fokus untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya wisatawan mancanegara, Kemenparekraf fokus kepada pasar-pasar besar kita termasuk India yang peningkatannya sangat luar biasa dan Selandia baru yang tidak termasuk zona resesi serta Malaysia dan Singapura yang masih terus bertumbuh.

Sementara untuk pariwisata wisatawan Nusantara, pergerakannya masih akan bertumbuh sekitar 5 persen. Oleh karena itu, Kemenparekraf tentunya akan fokus untuk mendorong pergerakan wisatawan Nusantara mencapai angka target 1,2 - 1,4 miliar kunjungan tahun 2023 ini. (Lmg)

Kredit

Bagikan