Teknologi PGT-A dalam Program IVF Membantu Meningkatkan Persentase Kehamilan

Teknologi PGT-A dalam Program IVF Membantu Meningkatkan Persentase Kehamilan
Krjogja.com - JAKARTA - Bagi masyarakat yang memiliki masalah kesuburan, dan ingin memiliki keturunan melalui bayi tabung saat ini sudah ada teknologi yang bisa mendeteksi masalah. Dengan teknologi PGT-A atau Pre-Implantation Genetic Testing for Aneuploidy yang hadir di Morula IVF Indonesia, merupakan cara mendeteksi masalah kromosom pada embrio untuk mencegah terjadinya keguguran pada pasien ibu dan calon bayi tabung.
"Masyarakat tidak udah jauh jauh ke luar negeri untuk program bayi tabung, di Indonesia sudah ada. Bahkan dengan teknologi PGT-A ini memberikan manfaat bagi pasangan yang memiliki kondisi sudah melakukan program bayi tabung berulang kali dan belum berhasil untuk hamil, pasangan yang memiliki riwayat keguguran berulang, pasangan yang memiliki riwayat kelainan bawaan pada kehamilan sebelumnya, dan ibu yang sudah berusia lanjut,” kata Direktur Scientific PT. Morula Indonesia, Prof. Arief Boediono. Ph.D di Jakarta, Senin (23/01/2023).
Dikatakan, PGT-A terdapat pemeriksaan kromosom lanjutan lainnya yaitu PGT-M (Pre Implantation Genetic Testing for Monogenic / single-gene defect). Beberapa kelainan yang dapat dicegah dengan menggunakan teknologi PGT-M seperti diantaranya Thalassemia, Spinal Muscular Atropy, Cystic Fibrosis dan penyakit genetik lain yang bersifat menurun.
PGT-A merupakan teknologi bayi tabung unggulan terbaru untuk screening kromosom pada embrio yang dimiliki untuk membantu memaksimalkan keberhasilan kehamilan dalam program bayi tabung (IVF). Teknologi ini memungkinkan proses seleksi embrio sehingga embrio yang dimasukkan ke dalam rahim merupakan embrio dengan kromosom normal dan diharapkan mempunyai tingkat keberhasilan hamil lebih tinggi.
"Berdasarkan studi yang kami lakukan pada Januari tahun 2019 hingga September 2022 pada hampir 500 pasien, bahwa teknologi PGT-A membantu potensi kehamilan sebesar 68 persen di kelompok umur 38-39 tahun dan 46 persen usia diatas 40 tahun. Pada kelompok 38-39 tahun tersebut, persentase kehamilan dengan teknologi PGT-A lebih baik 25 persen dibanding kehamilan Non PGT-A dan di usia 40 tahun ke atas, PGT-A membantu persentase kehamilan 19 persen lebih baik dari yg Non PGT-A," imbuhnya.
Data lain dalam penelitian mengungkapkan bahwa pasien dalam rentang usia 36-44 tahun memiliki angka kromosom normal (euploid) yang jumlahnya lebih rendah dibandingkan kromosom tidak normal (aneuploid). Ini menunjukkan bahwa teknologi PGT-A harus direkomendasikan pasien dalam kelompok usia tersebut agar tujuan healthy embryo – healthy baby bisa terpenuhi.
Di sisi lain saat teknologi ini dapat juga mengidentifikasi embrio dengan kromosom seks yang normal atau sehat dengan mengidentifikasi kromosom 46 XX atay 46 XY, dalam bahasa awam dikenal dengan deteksi jenis kelamin yang normal.
Dipaparkan, layanan yang diberikan memperhitungkan efektivitas dari sisi biaya, yang meliputi konsultasi, USG, cek laboratorium pasangan suami istri, analisa sperma, obat stimulasi atau hormone, tindakan Ovum Pick Up (OPU), fasilitas Time Lapse/VIP Incubator, tindakan Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI), dan tindakan Embryo Transfer (ET).
Dipaparkan, adapun kegagalan program bayi tabung terjadi karena sekitar 60-70 persen disebabkan karena kromosom yang tidak normal, terutama pada wanita usia di atas 38 tahun kerusakan kromosom bisa mencapai sekitar 75 persen.
Kromosom yang abnormal yang terjadi pada saat proses pembentukan sel-sel telur, sperma dan saat perkembangan embrio, dapat menyebabkan kromosom yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, atau bahkan hilangnya atau penambahan DNA.
Kelainan kromosom di atas dikenal sebagai aneuploidy. Hal ini dapat menyebabkan kelainan kromosom seperti Down Syndrome dan Edwards Syndrome, dan kelainan dari kromosom jenis kelamin bayi seperti Turner Syndrome, Jakob Syndrome, Klinefelter Syndrome dan Triple X serta 60 persen keguguran.
Sementara untuk PGT-M (Pre-Implementation Genetic for Monogenic disorder) dengan teknologi ini dapat mendeteksi mutase single-gene (monogenic) yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit genetik bawaan seperti Thalassemia, Spinal Muscular Atropy dan Cystic Fibrosis.
Teknologi PGT-M dapat membantu pasangan untuk mendapatkan keturunan dengan menurunkan risiko terkena penyakit-penyakit keturunan tersebut.
“Saat ini tim Morula IVF Jakarta sudah berhasil melahirkan bayi dari pasien yang membawa penyakit yang diturunkan yaitu spinal muscular atropy tanpa menderita penyakit tersebut berkat teknologi PGTA – PGTM,” katanya.
Sementara itu, Managing Director Morula IVF Indonesia, Sonny Adi Nugroho mengatakan, memasuki tahun 2023, Morula IVF Indonesia mengusung 3 pilar kekuatan “trusted advanced technology caring”. Morula IVF Indonesia, bersiap dan terus mendukung setiap langkah perjalanan kesuburan masyarakat Indonesia.
Dengan pengalaman lebih dari 24 tahun dan melahirkan lebih dari 10.000 bayi, Morula IVF Indonesia adalah pemimpin dalam perawatan reproduksi dan membantu masyarakat Indonesia mencapai keluarga saat siap, dengan apa pun tahap kehidupan.
IVF bukan satu-satunya pilihan, tapi ingin mengubah mindset ini bahwa program bayi tabung (IVF) bukanlah hanya untuk pasangan yang memiliki masalah infertilitas tapi lebih dari itu.
IVF juga bisa membantu para pasangan yang memiliki riwayat penyakit keturunan, yaitu melalui teknologi PGT-A (Pre-Implantation Genetic Testing for Aneuploidy) dan Preimplantation Genetic Testing for Monogenic Diseases (PGTM). (Lmg)
BERITA TERKAIT
KAI Daop 6 Salurkan Bantuan TJSL untuk Pembangunan Griya Anak Asuh
Mahasiswa MTS UJB Praktik Kerja Lapangan di PT ADP
Atlet NSB Raih 'MPV' Dalam Piala Kadisporapar
Trek Downhill Glamping De Loano Layak untuk Kejuaraan Internasional
Macapat Tatag Teteg Tutug, Lantunkan Tembang Harapan Untuk Lestarinya Budaya Yogya
Posko PDI P Dibongkar, 'Banteng' Ngamuk
Lomba Desa Wisata dan Homestay 2023 Diikuti 15 Peserta di DIY
Kunjungi Desa Wisata Hargotirto, Sandiaga: Sangat Mungkin Ajak Leonel Mesi ke Sini
26 Dosen, 10 PT di DIY - Jeteng Ikuti ToT
TelkomGroup Dukung Perkembangan Industri Radio di Era Digital
Artotel Yogyakarta Gelar Pameran SEKUEL Duet Nadira Diandra dan Oka ‘Setsu’
Orang Muda Ganjar Resmikan Gardu Pintar
Jogja Fashion Rendezvous 2023 Semarakkan Ulang Tahun ke 9 Jogja City Mall
Kapolres Sukoharjo Tekankan Anggota Bijak Dalam Bermedsos
KR Terima Penghargaan Media Cetak Terpuji
HUT KE-4 BKB DIY, Kegiatan Fokus Bantuan Sosial
Tips Mempertajam Pesona Tangan dan Mata Wanita yang Memukau
Acer Menawarkan Inovasi di Laptop Gaming Predator Triton 16
Tewas Dikeroyok, Pamit Nonton Konser Roffi Pulang Tinggal Nama
Cara Petugas Bantu Tas Jemaah Yang Tertinggal di Masjid Nabawi
Tak Gajian, Lima Karyawan Mencuri Alat Produksi