Wapres Dorong Diversifikasi Pangan

iluistraai pangan
Krjogja.com - JAKARTA - Beras masih menjadi sumber makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Kementerian Pertanian menargetkan konsumsi beras turun ke posisi 85 kg per kapita per tahun serta mewujudkan swasembada beras tanpa impor. Karena itu, pemerintah terus mendorong agar program diversifikasi pangan dapat kembali digalakkan sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di negara ini.
“Upaya menjaga ketahanan pangan perlu diikuti dengan penggalakan kembali program diversifikasi pangan,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat meresmikan Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2023, di Ballroom Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (25/01/2023).
Lebih lanjut, Wapres menekankan pentingnya riset sebagai langkah utama dalam percepatan program diversifikasi dan pengembangan pangan lokal. “Saya mengingatkan agar percepatan program diversifikasi dan pengembangan pangan lokal didukung juga dengan riset,” pesan Wapres.
Selain itu, menurutnya, diperlukan peningkatan partisipasi investor dan pihak swasta melalui regulasi dan insentif pemerintah sebagai daya tarik.
“Regulasi dan insentif pemerintah juga perlu dimanfaatkan untuk menarik partisipasi investor, swasta, di dalam program diversifikasi pangan, serta mendorong produksi pangan lokal maupun pengembangan produk turunannya,” ungkap Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Wapres berharap agar program prioritas nasional, seperti korporasi petani dan modernisasi pertanian dapat ditingkatkan melalui sinergi Kementerian Pertanian bersama para pemangku kepentingan.
“Kementerian Pertanian perlu terus bersinergi dengan kementerian terkait, pemerintah daerah, serta berbagai pihak untuk menyukseskan prioritas pembangunan nasional, seperti korporasi petani dan modernisasi pertanian,” imbaunya.
Menutup sambutannya, Wapres mengapresiasi para pemangku kepentingan yang terlibat dalam membangun kemajuan kinerja sektor pertanian.
“Saya memberikan apresiasi atas kolaborasi dan kinerja sektor pertanian yang telah dibangun selama ini. Terima kasih,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, Kementerian Pertanian bersama para pemangku kepentingan akan terus mengupayakan peningkatan kapasitas produksi dalam negeri, khususnya dalam substitusi pangan dan peningkatan ekspor.
“Akan kami tingkatkan kapasitas produksi pangan, tidak ada pangan yang mundur. Mengurangi impor seperti kedelai, kami akan coba sikapi Pak, jagung, gula, tebu, dan daging sapi,” ujar Menteri Syahrul.
“Yang kedua, pengembangan pangan substitusi impor, seperti ubi kayu, sorgum, dan sagu untuk substitusi gandum. Domba, kambing, untuk substitusi daging yang kemungkinan akan bergejolak dalam climate change dan prediksi global yang akan datang. Yang ketiga, meningkatkan ekspor seperti, sarang burung walet, porang, ayam, dan telur,” tambahnya. (Ati)
BERITA TERKAIT
Record Store Day Yogyakarta Bakal Digelar di Bengkel Kopi
MenKopUKM dan Mendag Sepakat Berantas Impor Pakaian Bekas Ilegal, Berikut Langkahnya!
Gospeng dan Pak Tan Sambut Ramadan Lewat Lagu 'Selak Imsyak' Ingatkan Sahur
Kapolda Jateng Tinjau Ledakan Kaliangkrik, Bahan Mercon Termasuk Low Explosive
10 Spot Ngabuburit Favorit Keluarga di Sragen
Tiga Tahun Di-PHK Tanpa Pesangon, Buruh di Jogja Bawa Perusahaan ke Pengadilan
Dua Kakek dan Seorang Pemuda Bobol Rumah Kosong
Polisi Bekuk Tersangka Pembobol Kios Onderdil
OMG Yogyakarta Ajak Milenial Kreatif Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Dua Remaja Diserang Sekelompok Pemuda Bersenjata Celurit
Kolaborasi Bersama BRI, Desa Mengulungkidul Sabet Berbagai Penghargaan
Terbongkar! Material Bangunan Dicuri Karyawan Sendiri
Polisi Tak Tutup Kemungkinan Proses Kelompok Korban Pengeroyokan
Benarkah Tiko Aryawardhana Pacar Bunga Citra Lestari?
Cegah Aksi Klithih Meluas, Kapolda DIY Buat Kebijakan Ini
Mak Ganjar Percantik Taman Wisata Embung Blubuk
Awas! Penipuan Siber Berkedok Lapor SPT Pajak via Email Meluas
Hari Ini Penukaran Uang Baru Lebaran 2023 Dibuka
Sabung Ayam Jadi Ajang Perebutan Tahta Singasari
Mengharukan, Video Anak Pelukan Sama Ayahnya di Tahanan Viral di Medsos
Gunakan dengan Bijak, Awas Krisis Air Global