Jokowi Semedi Tiga Hari Putuskan Tidak Lockdown

user
Ivan Aditya 26 Januari 2023, 23:14 WIB
untitled

Krjogja.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mampu menangani pandemi Covid-19 serta mampu mengatasi ekonomi di sama sulit selama 3 tahun ini.

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah mampu menangani pandemi serta mampu mengatasi ekonomi kita. Ini sebuah tantangan yang sangat berat, sebuah persoalan yang sangat berat yang kita hadapi saat itu, dan tidak ada standarnya, tidak ada pakamnya, karena memang kita semuanya belum memiliki pengalaman dalam menangani pandemi ini,” kata Joko Widodo dalam acara membuka Rakornas Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional 2023 di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Kamis (26/1).

Menurutnya pada saat memutuskan untuk lockdown atau tidak lockdown dilakukan rapat dulu dan hasilnya rapat menteri 80 persen menyetujui lockdown. Bahkan dari DPR dari partai semuanya meminta lockdwon, pasalnya semua negara memang melakukan itu.

“Coba saat itu misalnya kita putuskan lockdown saat itu, hitungan saya dalam 2-3 minggu sudah, rakyat memiliki peluang yang kecil untuk mencari nafkah semuanya ditutup, negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat, apa yang terjadi rakyat pasti rusuh. Itu yang kita hitung sehingga kita putuskan saat itu tidak lockdwon. Bahksan saya semedi 3 hari, untuk memutuskan apa kita harus lokdown atau tidak,” tegasnya.

Dikatakan, pada saat pandemi, tekanan dari sisi ekonomi juga berat. Dimana pendapatan penerimaan negara anjlok 16 persen, pada belanja harus naik 12 persen. "Kesulitan seperti inilah yang memberikan, pengalaman besar kepada kita semuanya pada Gubernur, Bupati Walikota TNI dan Polri yang urusan pertahanan keamanan dan ketertiban masyarakat, semuanya mengurusi gimana rakyat bisa disuntik mau disuntik vaksin,” tegasnya.

Dipaparkan, saat ini jumlah masyarakat yang di vaksin sudah mencapai 448 juta orang. “Bisa dibayangkan menyintik 448 juta suntikan, satu per satu diberikan kepada masyarakat. Bukan persoalan yang gampang dan geografis kita juga tidak mudah ada gunung, ada laut ada sungai yang semuanya di lalui untuk mencapai yang namanya rakyat bisa disuntik mau disuntik. Artinya Apa pekerjaan yang memerlukan sinergitas yang sangat banyak dan itu semuanya bisa kita lakukan, kita melihat TNI dan Polri betul bekerja melampaui tugas intinya, ke kampung kampung untuk ngajakin rakyat untuk mau di vaksin bukan pekerjaan yang mudah,” ujarnya.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi baik di tingkat global maupun nasional dalam kondisi terkendali, laju kasus melambat namun varian baru masih terus muncul. Pemulihan ekonomi terus berlanjut dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh meyakinkan diatas 5 persen. Sepanjang tahun 2022 diperkirakan year on year bisa dicapai di angka 5,3 persen.

Sementara pondasi perekonomian masih kuat antara lain dari konsumsi investasi dan ekspor yang kembali menjadi penggerak ekonomi. Konsolidasi fiskal berjalan lebih cepat dari perkiraan semula, defisit APBN sudah mencapai di bawah 3 persen di tahun 2022 yaitu di angka 2,38 persen, inflasi tetap terkendali di level 5,51 persen. Tingkat pengangguran menurun menjadi 5,86 persen Agustus 2022 diikuti dengan penurunan kemiskinan menjadi 9,50 persen di Maret 2022. (Lmg)

Kredit

Bagikan