Pelangi Ternyata Berbentuk Lingkaran, Bukan Melengkung

user
Ivan Aditya 27 Januari 2023, 08:35 WIB
untitled

Krjogja.com - COLORADO - Pelangi merupakan fenomena alam indah yang sering kita jumpai setelah hujan. Warnanya yang beragam kerap mencuri perhatian.

Ternyata, pelangi sebenarnya tak berbentuk lengkungan. Pelangi terbentuk sebagai lingkaran penuh ketika sinar matahari melewati tetesan hujan pada sudut yang tepat.

Namun, hanya sebagian dari lingkaran, yakni lengkungannya, yang terlihat oleh manusia dari Bumi. Sebab, permukaan Bumi menghalangi sisa cahaya, itulah sebabnya muncul sebagai pelangi yang melengkung.

Michael Kavulich, seorang ilmuwan riset di National Center for Atmospheric Research di Colorado, Amerika Serikat (AS), menjelaskan berapa banyak lingkaran cahaya yang terlihat tergantung pada di mana pengamat berdiri dan seberapa banyak permukaan yang menghalangi. Pembiasan, bagaimana cahaya dibelokkan ketika mengenai tetesan hujan, dan refleksi menentukan faktor seberapa banyak lingkaran cahaya yang manusia bisa lihat.

Kavulich juga mengatakan bahwa untuk memahami mengapa pelangi benar-benar lingkaran cahaya, perlu tahu bagaimana bentuknya terlebih dahulu. Secara sains, apa yang ada di ujung kerucut adalah sebuah lingkaran.

"Sebagian besar cahaya yang memasuki tetesan hujan yang berbentuk bulat akhirnya dibiaskan pada sudut yang hampir sama, dan jika cahaya itu juga dipantulkan sekali dari belakang tetesan hujan, sudut ini akan menjadi sekitar 40 hingga 42 derajat dari arah datangnya cahaya," jelas Kavulich.

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, cahaya mulai membelok atau membiaskan saat memasuki tetesan hujan karena air lebih padat daripada udara.

Cahaya pun terus berjalan hingga mencapai bagian belakang rintik hujan. Ini adalah fase di mana cahaya memantul dari belakang. Sekarang dalam perjalanan keluar dari rintik hujan, cahaya membiaskan sekali lagi dan kemudian memisah menjadi warna ikonik pelangi yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. (*)

Kredit

Bagikan