Menag Akan Ubah Mekanisme Pembayaran Biaya Haji

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
Krjogja.com - JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan mengubah mekanisme pembayaran haji lantaran 20 tahun tak pernah berubah. Yaqut mengatakan, Kementerian Agama akan menaikan besaran setoran awal agar tidak memberatkan calon jamaah saat pelunasan.
"Ya jadi trennya nanti akan dilihat kondisi keuangannya, dan kita ingin meningkatkan yang pertama diputuskan itu setoran awal. Setoran awal jemaah yang sudah 20 tahun tidak berubah kita akan naikkan. Supaya ketika pelunasan nggak berat," ujar Yaqut.
Setelah melakukan setoran awal, kata Yaqut, maka jemaah haji dapat mencicilnya hingga lunas. "Kedua jemaah boleh mencicil, top up, setelah pendaftaran awal bisa cicil. Angsur sampai lunas. Sekarang modelnya uang muka baru setelah Bipih baru mereka dilunasi," jelas Yaqut.
Ia berharap ke depan akan dibuat mekanisme baru yang lebih memudahkan calon jamaah dalam melunasi biaya haji. "Nah ke depan kita akan membuat skema yang berbeda agar jemaah juga tidak terlalu berat dalam melakukan pelunasan biaya ibadahnya," jelas Yaqut.
Sementara, biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 2023 telah diputuskan sebesar Rp 90.050.637,26. Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) atau biaya yang ditanggung jemaah sebesar Rp 49.812.700,26.
Yaqut mengatakan, bersama Komisi VIII memutuskan hal tersebut bukan keputusan yang mudah. Pemerintah dan DPR telah marathon menggelar rapat selama sebulan. Meski hasil keputusan bersama ini masih dianggap berat bagi sebagian kalangan
"Seperti yang disampaikan oleh pak ketua sudah sebulan dan dua minggu terakhir kita habis-habisan dan alhamdulillah sepakat meski ini sebagian kalangan masih tinggi. Tapi DPR pemerintah ingin cari pembiayaan haji yang lebih proporsional, yang lebih berkeadilan," pungkas Yaqut.
DPR dan pemerintah juga telah sepakat jamaah haji tahun 2020 yang lunas dan keberangkatannya ditunda tidak perlu lagi membayar biaya haji di tahun 2023. Adapun jumlah jamaahnya mencapai 64.609 orang.
Berikutnya, sebanyak 9.864 jamaah yang lunas tunda pada tahun 2022 yang akan diberangkatkan pada tahun 2023 dibebankan biaya pelunasan sebanyak Rp9,4 juta. "Jemaah haji tahun 1444 H/2023 M sebanyak 106.590 jemaah dibebankan tambahan biaya pelunasan sebesar Rp23,5 juta," tulis kesepakatan Panja. (*)
BERITA TERKAIT
UUS Maybank Indonesia Ikut Ramaikan Pasar Repo
Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Komunitas Kretek Adakan Kejuaraan Bulutangkis
SkorLife Raih Pendanaan Tahap Awal Senilai USD 4 Juta
Warriors Inline Club Yogya Juara Umum Piala Kadisporapar Jateng
Takut Ketahuan, Suyono Mutilasi Korban Jadi Enam Bagian
BMM Olah Daging Kurban Jadi Rendang Kaleng
Masyarakat Penghayat Kepercayaan Gelar Ruwatan Popo Sakkalir
Kajari Bantul Setorkan PNPB ke BRI Bantul
Lagi, Kakek Nekat Gantung Diri
Wacana Tiket Home PSS Naik, Ini Suara Hati Suporter
PKP3JH Siaga di Madinah dan Makkah untuk Bantu Jemaah
DPRD Klaten Minta Pendapatan Asli Daerah Ditingkatkan
Popok Bayi Ini Bantu Atasi Ruam Popok Akibat Perubahan Iklim Ekstrem
NasDem : Secara Yuridis MK Sulit Putuskan Proporsional Tertutup
Kelas Khusus Olahraga Kurang Prasarana, Ini Komitmen DPRD BantulĀ
BPPD DanĀ Dinpar Gunungkidul Gelar Table Top Handayani
Bank DKI Raih Penghargaan Bank Terbaik BPD KBMI 2
Terulang Lagi Remaja Jadi Korban Pelecehan di Sleman, Ini 'Warning' dari Psikolog
2.870 Camaba Ikuti Ujian UM-PTKIN di UIN Sunan Kalijaga
Tantangan Sustainability Penurunan Stunting, Akankah Tercapai Zero Stunting di 2030?
Persiapan Puncak Haji, Jemaah Haji Lansia Harus Jaga Tenaga