Gigihnya BPJS Kesehatan Kelola Jaminan Kesehatan buat Banyak Negara Kagum

user
Tomi Sujatmiko 01 Maret 2023, 03:44 WIB
untitled

Krjogja.com - ROMA – Dinamika perjalanan BPJS Kesehatan mengelola Program JKN telah lama menyita perhatian dunia internasional. Tidak hanya merevolusi sistem layanan kesehatan di Indonesia, BPJS Kesehatan juga telah membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi bangsa, pengentasan kemiskinan, peningkatan angka harapan hidup, hingga penciptaan lapangan kerja.

Tak hanya itu, belum genap sepuluh tahun berjalan, BPJS Kesehatan juga sukses melindungi lebih dari 90% penduduk Indonesia melalui Program JKN. Di sela acara Joint Learning Network (JLN) Strategy Meeting pada Selasa (28/02), Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti membandingkan progres pencapaian cakupan kepesertaan JKN di Indonesia dengan sejumlah negara yang turut menerapkan sistem jaminan sosial, seperti Jerman, Belgia, Austria, Jepang, dan Korea Selatan. "Negara-negara Eropa rata-rata membutuhkan waktu puluhan tahun untuk menjamin penduduknya dalam sistem jaminan sosial. Bahkan Jerman, negara tertua yang menerapkan mekanisme jaminan kesehatan sosial, memerlukan waktu 127 tahun, itu pun cakupannya tidak 100% dari total penduduk setempat. Di Amerika Serikat sebagai negara maju masih ada lebih dari 20 juta penduduknya sampai sekarang belum tercover jaminan kesehatan. Di Asia, Jepang menghabiskan 36 tahun untuk mendaftarkan seluruh warganya ke jaminan sosial, sementara Korea Selatan yang tercepat membutuhkan waktu 12 tahun untuk meng-cover 92,7% populasi penduduknya," ujar Ghufron.

Ghufron, yang juga menjabat dalam Streering Group JLN Indonesia, menuturkan bahwa di masa-masa awal beroperasi, BPJS Kesehatan sempat jatuh bangun akibat defisit. Berbagai upaya pun dilakukan hingga akhirnya Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan yang dikelola BPJS Kesehatan berangsur membaik. Saat ini DJS berada dalam kondisi yang sehat sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2015 yang menyebutkan DJS harus mencukupi minimal 1,5 bulan pembayaran klaim. Dampak hal ini pun dirasakan banyak pihak, termasuk rumah sakit selaku penyedia layanan kesehatan.

“Pada tahun kesepuluh berjalan, pelaksanaan Program JKN sudah on the right track, sudah lebih dari 90% penduduk Indonesia menjadi pesertanya, kepuasan peserta dan fasilitas kesehatan terus meningkat, ekosistem, budaya kerja dan tata kelolanya pun telah terbangun kuat. Harapan kami, keberadaan Program JKN dan BPJS Kesehatan sebagai penyelenggaranya bisa terus dikawal segenap pihak, supaya hal-hal baik yang sudah dirasakan manfaatnya bagi Indonesia ini, bisa terus berkelanjutan,” ujar Ghufron.

Kegigihan dan keberhasilan BPJS Kesehatan dalam mengelola jaminan kesehatan, membuat instansi tersebut atensi banyak negara. Pelaksanaan Program JKN yang berkembang pesat ini bahkan membuat Pakistan, India, Bangladesh, Myanmar, Malaysia dan beberapa negara lain mulai melirik pola jaminan kesehatan di Indonesia. Bahkan sampai dengan saat ini, Ghufron juga mendapat kehormatan mewakili Indonesia untuk dipercaya menjabat sebagai Ketua Komisi Kesehatan atau Technical Commission on Medical Care and Sickness Insurance International Social Security Association (ISSA) beranggotakan 160 negara.(ati)

Kredit

Bagikan