Menuju Era society 5.0, ASN dan SDM Kemenag Harus Cakap Digital

user
Tomi Sujatmiko 05 Maret 2023, 11:07 WIB
untitled

Krjogja.com - JAKARTA - Aparatur sipil negara (ASN) dan sumber daya manusia (SDM) Kemenag harus cakap digital menuju era society 5.0 karena Kemajuan ASN dan SDM dalam digitalisasi adalah hal yang tidak dapat ditawar lagi. ASN yang menolak digitalisasi sama saja dengan menolak kemajuan.

Demikian Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali dalam sambutan pada kolaborasi Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan Kementerian Agama (Kemenag) menyelenggarakan literasi digital sektor pemerintahan dalam siaran pers yang diterima Krjogja.com Minggu (5/3/2223).

Menurut Nizar Ali dalam agama, disebutkan bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari sebelumnya. Inilah semangat yang harus terus dibawa oleh ASN dan SDM.“Mengapa literasi digital itu penting? Karena hal ini digunakan untuk menata kehidupan ASN dan SDM, dalam konteks peningkatan kapasitas untuk menjaga dan meningkatkan nilai individu serta organisasi," tutur Nizar.

Dia menegaskan literasi digital menjadi sebuah keniscayaan terutama bagi Kementerian Agama. Teknologi informasi jadi keharusan yang harus diketahui dan dipelajari seluruh ASN dan SDM, karena memiliki dampak positif untuk ke depannya

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi ASN dan SDM Kemenag dalam bidang teknologi digital. "Ini salah satu upaya Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di lingkungan pemerintahan menuju Indonesia #MakinCakapDigital," kata Bonifasius .

Saat ini kita berada dalam perkembangan revolusi industri 4.0 yang menitikberatkan pada teknologi. Namun, hal ini menimbulkan banyak dampak sosial yang mengkhawatirkan. Oleh karena itu, kegiatan literasi digital menjadi upaya untuk mencapai masyarakat 5.0 atau society 5.0. "Masyarakat 5.0 atau society 5.0 adalah masyarakat yang mahir menggunakan TIK, tetapi juga mampu mengantisipasi dampaknya," ujar Bonifasius.

Selain itu, dia juga menekankan bahwa ASN dan SDM dapat berkontribusi sesuai kedudukannya dengan turut menyebarkan hal-hal positif di internet. ASN dan SDM bisa menyampaikan berita positif dan menjauhi tindakan penyebaran ujaran kebencian seperti hoaks dan SARA.

Widyaiswara Ahli Madya Badan Pengembangan SDM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Wawan Hermawan menyebutkan bahwa ASN perlu memperhatikan etika di dunia digital guna menjaga netralitas dalam menjaga harmonisasi masyarakat serta membantu pelayanan publik.

Wawan memaparkan ada hal yang harus dibangun dalam etika digital, yakni ASN perlu memahami bahwa literasi digital merupakan hal penting, sama pentingnya dengan membaca, menulis dan ilmu dasar lainnya. "Nah, bentuk nyata etika yang bisa diwujudkan ASN adalah seperti tidak condong ke partai politik atau kelompok agama tertentu.Urgensi etika menjadi batasan nilai moral bagi suatu individu atau kelompok dengan mengatur tindakan atau bisa disebut sistem nilai," terangnya. (Ati)

Kredit

Bagikan