Wisatawan Jangan Sampai Lari ke Negara Tetangga, Ini yang Harus Dilakukan

user
Primaswolo Sudjono 17 Maret 2023, 16:52 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Lama tinggal wisatawan di Yogyakarta dan daerah lainnya bisa semakin bagus. Asal potensi yang dimiliki bisa tergarap dengan baik. Jika tidak, uang yang harusnya masuk ke Yogya atau daerah lain, malah pindah ke negara tetangga.

"Jangan sampai uangnya lari ke negara tetangga. Butuh kerjasama dengan semua pihak, termasuk anak-anak muda," ungkap Plt Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Peranginangin saat tampil menjadi pembicara pada Webinar Genposting (Generasi Positive Thinking), Jumat (17/3/2023) di Hotel Alana. Selain Agustin, pembicara lain yang tampil, Direktur Event Nasional dan Internasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Dessy Ruhati, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta DIY Singgih Raharjo, Plt Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Peranginangin, dan Dimas Diajeng 2014-2016 Yogyakarta Fajar Wijanarko.

Agustin berharap lama tinggal wisatawan di Yogyakarta bisa semakin terus meningkat. Terkait itu, menurutnya butuh kerja sama semua pihak. "Ini butuh kerja sama semua pihak, termasuk anak-anak muda. Jangan sampai uangnya lari ke negara tetangga, tapi saya harap anak muda berperan juga untuk ikut mempromosikan," ujarnya.

Webinar Genposting dilakukan Direktorat Jenderal Informasi Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Ditjen IKP Kominfo) RI melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim menggelar Webinar Genposting bertajuk Promosi Wisata Unggulan DIY, Sukseskan Program Bangga Berwisata di Indonesia.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo dalam kesempatan itu menekankan pentingnya pelibatan anak muda. Diantaranya yang dilakukan Pemda DIY, pelibatan anak muda dalam promosi gencar.
Sejauh ini Yogyakarta memiliki banyak ekonomi kreatif yang bisa dieksplorasi. Adapun untuk promosinya, salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah provinsi, yakni dengan mengimplementasikan teknologi digital. Dalam hal ini memanfaatkan website, aplikasi Visiting Jogja, termasuk media sosial.

"Banyak cara-cara digital untuk mempromosikan pariwisata Jogja, termasuk bikin jingle untuk mendekatkan pada anak muda," ungkapnya.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo RI, Septriana Tangkary. Dalam sambutannya, Septriana Tangkary mengungkapkan, promosi wisata dan pengembangan potensi wisata DIY diharapkan bisa meningkatkan lama tinggal wisatawan, sehingga turut menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Bertujuan untuk meninggalkan kesan baik sehingga length of stay lebih panjang dan quality of spending semakin tinggi dan dapat berdampak positif bagi perekonomian lokal," jelas Septriana Tangkary saat memberikan sambutan sekaligus membuka Webinar Genposting bertajuk Promosi Wisata Unggulan DIY, Sukseskan Program Bangga Berwisata di Indonesia.

Adapun target utama pariwisata sesuai rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024, diungkapkan Septriana Tangkary, yakni nilai tambah pariwisata. Pemerintah juga menggelorakan progam Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) sebagai gerakan nasional yang dapat mendorong minat dan kebanggaan masyarakat Indonesia untuk berwisata di dalam negeri sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.

"Mendorong mobilitas wisatawan Nusantara dengan target 1,4 miliar pergerakan dan menumbuhkan sentra-sentra ekonomi kreatif," kata Septriana Tangkary.

Disebutkan pula, Indonesia memiliki keindahan dan keberagaman alam, adat budaya, hingga kreativitas yang dapat dikembangkan pemerintah bekerja sama dengan pelaku usaha, asosiasi, dan komunitas berupa atraksi berbasis olahraga, musik, kuliner, dan festival unik daerah.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Event Nasional dan Internasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Dessy Ruhati, menyampaikan pentingnya pemerintah daerah mengaktifkan atraksi wisata agar wisatawan tertarik untuk datang. Hal ini tidak dilakukan sendiri, namun perlu dukungan atau keterlibatan pemerintah kota/kabupaten di sekitarnya.

"Kami berharap masing-masing daerah bisa mengembangkan wisata dan melakukan promosi pariwisata, antara lain dengan membuat event wisata tematik bulanan. Di daerah bisa bikin event sesuai dengan lingkungan tersebut, misalnya wisata lokasi film, wisata kuliner, atau lainnya," urai Dessy Ruhati.

Sementara itu, Dimas Diajeng 2014-2016 Yogyakarta Fajar Wijanarko, menyatakan masing-masing wilayah di Yogyakarta atau pun daerah lain punya atraksi kebudayaan yang bisa diangkat dan menarik wisatawan.
"Bagaimana masing-masing dari daerah ini punya atraksi kebudayaan yang cukup signifikan. Bagaimana masyarakat setempat bisa selalu melestarikan nilai budaya tersebut. Ketika ada potensi ini bisa jadi daya dukung wisata yang mampu memberi sudut pandang lain tentang Jogja," kata dia. (*)

Kredit

Bagikan