Sudah Saling Kenal, Polisi Ungkap Motif Pelaku Bunuh dan Mutilasi Korban di Pakem
Primaswolo Sudjono
22 Maret 2023, 09:13 WIB

Penjelasan Polda DIY terkait kejahatan mutilasi di Pakem, Rabu (22/3/2023)
Krjogja.com - SLEMAN - Polda DIY mengungkap relasi pelaku dengan korban mutilasi di salah satu penginapan kawasan Pakem Sleman. Polisi menyebut keduanya sudah saling mengenal dan sempat beberapa kali berhubungan layaknya suami istri.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Polisi Nuredy Irwansyah Putra, mengatakan pelaku berinisial HP alias P (23) warga Temanggung, pekerjaan buruh harian lepas sudah merencanakan aksi pembunuhan pada korban.
Penyebabnya pelaku memiliki hutang Rp 8 juta pada tiga aplikasi pinjaman online dan harus mencari uang cepat untuk menutupnya.
"Alasan melakukan mutilasi, untuk menguasai harta milik korban karena terlilit hutang Rp 8 juta dari tiga aplikasi pinjol. Dia mencari cara mendapat uang cepat yakni dengan melakukan pembunuhan pada korban," ungkap Nuredy di Mapolda DIY, Rabu (22/3/2023).
"Alasan melakukan mutilasi, untuk menguasai harta milik korban karena terlilit hutang Rp 8 juta dari tiga aplikasi pinjol. Dia mencari cara mendapat uang cepat yakni dengan melakukan pembunuhan pada korban," ungkap Nuredy di Mapolda DIY, Rabu (22/3/2023).
Terkait tindak mutilasi yang dilakukan pada korban, polisi mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan untuk menyembunyikan jejak. Pelaku bahkan merencanakan untuk membuang bagian tubuh korban di saluran toilet.
"Memutilasi alasannya menyembunyikan jejak, bagian tubuh korban akan dibuang di septictank atau toilet dan tulang akan dibawa menggunakan ransel yang sudah disiapkan untuk dibuang. Namun karena pekerjaan membutuhkan waktu lama dan saat yang bersangkutan pukul 20.00 malam, akhirnya yang bersangkutan berubah pikiran untuk melarikan diri. Itu keterangan dari tersangka," tegasnya.
Saat melakukan pembunuhan, tersangka menurut Nuredy menanti ketika korban lengah yakni saat membuka baju. Tersangka menggunakan besi yang telah dipersiapkan untuk memukul bagian belakang kepala dan melakukan aksi keji.
"Keterangan tersangka bahwa belum sempat dilakukan hubungan badan mamun saat korban membuka baju dan lengah langsung dipukul kepala bagian belakang, lumpuh langsung dilakukan eksekusi," lanjutnya. (Fxh)
"Memutilasi alasannya menyembunyikan jejak, bagian tubuh korban akan dibuang di septictank atau toilet dan tulang akan dibawa menggunakan ransel yang sudah disiapkan untuk dibuang. Namun karena pekerjaan membutuhkan waktu lama dan saat yang bersangkutan pukul 20.00 malam, akhirnya yang bersangkutan berubah pikiran untuk melarikan diri. Itu keterangan dari tersangka," tegasnya.
Saat melakukan pembunuhan, tersangka menurut Nuredy menanti ketika korban lengah yakni saat membuka baju. Tersangka menggunakan besi yang telah dipersiapkan untuk memukul bagian belakang kepala dan melakukan aksi keji.
"Keterangan tersangka bahwa belum sempat dilakukan hubungan badan mamun saat korban membuka baju dan lengah langsung dipukul kepala bagian belakang, lumpuh langsung dilakukan eksekusi," lanjutnya. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Desa Lunas PBB BPKPAD Sukoharjo Tingkatkan Kesadaran Wajib Pajak
Sandiaga Uno Apresiasi Perkembangan Pariwisata Gunungkidul
Auto Dilirik! Ini 9 Pekerjaan yang Paling Dibutuhkan Perusahaan Saat Ini
Polres Bantul Proses Penganiayaan pada Anggota PSHT di Parangtritis, Ini Hasilnya
Tampil Dominan, Pebalap Astra Honda Raih Double Podium TTC 2023
Sandiaga Berharap Desa Sidowarno Jadi World Class Tourism
8 Orang Terluka Akibat Minibus Terguling di Jalan Tol Solo - Semarang
Bentrok Massa Meletus di Yogya, Polisi Amankan Titik-Titik Rawan
Muswil Pemuda Muhammadiyah DIY Pilih 11 Calon Formatur
Ekspor Tanah-Air
Peringati Waisak 2567BE/2023, Wamenag Ajak Umat Buddha Jaga Sikap Toleransi
Indonesia Dukung Penuh dan Aktif bagi Terbentuknya 'Plastic Treaty'
Saudi Tutup Izin Visa Umrah
Di Pelataran Barat Candi Borobudur Ribuan Umat Ikuti Detik-detik Waisak
Hindari Jalan Kenari, Ada Tawuran!
Pemohon SIM Wajib Cek Kesehatan dan Tes Psikologi
Milad ke-3, Yayasan 'Al Maun' Santuni Yatim Piatu dan Dhuafa
Ditlantas Polda DIY, Sosialisasikan Tiblantas ke Sopir Ambulans
Bulutangkis Polytron Walikota Solo Cup Diikuti 1.283 Peserta
Fadil Imran Lantik Pengda PBSI DIY
Konsolidasi Kader Perempuan, Sekjen PDIP DIY: Tidak Pintar, Duit Hilang Begitu Saja