Sejarah Bangunan Tua Bergaya Gothic di Sayidan Jogja, Benarkah Sebuah Gereja?

Gereja Gothic di Sayidan ternyata bukan tempat peribadatan tapi hunian (foto: brilio.net)
Krjogja.com - YOGYA - Mumpung masih natalan lebih afdol membicarakan gereja. Penelusuran Krjogja.com, di kawasan Sayidan Gondomanan Jogja terdapat sebuah bangunan tua bergaya gothic. Di dekat tempat lahirnya band Jogja, Shaggydog itu memang berdiri bangunan nan megah ala kastil Eropa yang nampak angker karena tak berpenghuni.
Namun semenjak ruko-ruko di Gondomanan selesai dibangun, bangunan yang memiliki arsitektur dengan ornamen-ornamen berbau Kristiani ini jadi terhalang. Bangunan itu bisa terlihat jelas jika kita berada di pinggir jembatan Sayidan yang melintasi Sungai Code.
Orang-orang Jogja menyebut bangunan ini dengan 'Gereja Gothic', namun meskipun disebut gereja, sesungguhnya bangunan ini bukan gereja tempat peribadatan. Disebut gereja sebab pernak-pernik yang ada di bangunan tersebut. Ada diantaranya adalah bentuk salib yang menempati ujung-ujung menara, juga patung Yesus Kristus, ditambah gaya bangunannya yang berciri khas Eropa.
Menurut sejarahnya, 'Gereja Gothic' ini dibangun tahun 1987 merupakan hunian Keluarga Haryono, seorang warga keturunan Tionghoa yang menjadi pengrajin batik dan memiliki relasi dengan Keraton Jogjakarta.
Kabarnya juga 'Gereja Gothic' ini terakhir kali ditinggali oleh Ibu dari Keluarga Haryonagoro. Tetapi setelah kepergian sang ibu, hunian ini dibiarkan kosong hingga sekarang.
Bagi wisatawan yang ingin menyambangi 'Gereja Gothic', harus melewati gang yang berada di sebelah selatan Ban Petruk Baru. Karena diimpit oleh dua bangunan besar, maka gang ini tampak angker karena minimnya cahaya.
Untuk mengurangi kesan seram, warga sekitar Sayidan melukis tembok bangunan tersebut dengan mural. Bangunan 'Gereja Gothic' yang kusam dan tidak terawat justru memunculkan rasa penasaran di kalangan milenial.
'Gereja Gothic' dinilai cukup Instagramable, sehingga banyak anak muda mengambil foto di area ini, bahkan mengadakan pemotretan pre wedding di sini. Meski belakangan ada kabar, bagi yang ingin melakukan kegiatan di 'Gereja Gothic' tersebut dikenai biaya oleh penjaga bangunan tersebut. (*)
BERITA TERKAIT
Fordigi Goes to Campus Cari Talenta Digital di UGM
Legislator Satu-satunya PSI DIY Tolak Sistem Proporsional Tertutup di Pemilu 2024
Sleman Lagi, Sleman Lagi... Kini Juara Umum Kejuaraan Atletik Jogja Open
BCA Life Kembali Raih Penghargaan Indonesia WOW Brand 2023
Kampung Billiard Ambarawa Dikenal Hingga Rusia
Sebanyak 1.899 Jemaah Haji Indonesia Akan Diberangkatkan ke Miqat Bir Ali Pada 1 Juni
Macapat Tatag Teteg Tutug Mulai Digelar Hari Ini
Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal Dunia di Arab Saudi Bertambah Jadi 4 Orang
Kalah, Kilicdaroglu Klaim Pemilu Turki Tidak Adil
SMKN 1 Kasihan Luluskan 190 Manggala Budaya
Usut Dugaan Korupsi BTS 4G BAKTI, Muhammadiyah Dukung Langkah Kejaksaan Agung
Gelar Karya dan Open School SDN Minomartani 1, Cetak Siswa Berkarakter, Inovatif
BPR Berubah Nama Jadi Bank Perekonomian Rakyat, Perbarindo DIY Lakukan Sosialisasi
Bikin Kejutan, Persis Solo Masih Rahasiakan Pemain Asing Mereka
Gelar Potensi Wirausaha Kreatif dan Inklusif DIY, Semangat Agar UMKM Naik Kelas
Jemaah Indonesia Mulai Berburu Oleh-oleh di Madinah
Sebuah Helikopter Latih Jatuh di Ciwidey
Mario Dandy Pakai Kabel Ties Sendiri Viral, Kapolda Metro Jaya Minta Maaf
Langsung Datangi Hotel Jemaah Haji, Tim Promkes Beri Penyuluhan Kesehatan
PLN Bagikan Al Quran Braille dan Santunan pada Santri
PSIM Kirim Dua Wakil Berbeda di Kongres PSSI, Soroti Lisensi Klub Liga 2