Prestasi Matematika Rendah, Perlu Belajar HOTS Berbasis Etnomatematika Digital

Photo Author
- Rabu, 16 Juni 2021 | 21:50 WIB
Mukti Sintawati MPd (duduk, kiri) bersama guru SD Muhammadiyah Mertosanan Banguntapan.(IST)
Mukti Sintawati MPd (duduk, kiri) bersama guru SD Muhammadiyah Mertosanan Banguntapan.(IST)

BANTUL, KRJOGJA.com - Prodi Pendidikan Guru SD (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pelatihan pengembangan soal High Order Thinking Skills (HOTS) berbasis Etnomatematika. Workshop diselenggarakan secara offline dengan menjalankan protokol kesehatan di SD Muhammadiyah Mertosanan Banguntapan Bantul. Peserta kegiatan sebanyak 20 guru SD  berasal dari SD di Wilayah Kapanewon Banguntapan.

Mukti Sintawati MPd, Tim Pelaksana Kegiatan, Rabu (16/06/2021) mengatakan, latar belakang diselenggarakannya kegiatan ini, rendahnya prestasi Matematika siswa Indonesia di tingkat Internasional. Hasil evaluasi Programme for International Student Asessment (PISA) di bidang Matematika menunjukkan, siswa Indonesia berada pada peringkat 72 dari 78 negara. Hasil ini mengindikasikan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Dikatakan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini agar guru dapat mengembangkan soal yang dapat melatih kemampuan berpikir siswa, yaitu dengan mengembangkan soal High Order Thinking Skills (HOTS) pada mata pelajaran Matematika. Guru dilatih mengembangkan soal HOTS dengan menggunakan konteks budaya yang ada disekitar siswa, atau disebut juga Etnomatematika.

"Tujuan dari penggunaan konteks budaya yaitu agar siswa dapat mengenal budaya melalui Matematika, ataupun sebaliknya, mengenal Matematika melalui budaya," ucapnya.

Etnomatematika juga bertujuan agar siswa tidak menganggap Matematika hanya sekadar menghafal rumus, tetapi Matematika tumbuh dan berkembang di sekitar siswa termasuk melalui budaya yang ada di sekitar siswa.  Budaya yang dicontohkan dalam mengembangkan soal meliputi permainan long bumbung pada materi KPK, permainan benthik pada materi pengukuran, Gunungan dalam upacara grebeg maulid nabi pada materi volum bangun ruang, dan relief candi pada materi pecahan.

Dijelaskan Mukti Sintawati, setelah guru mengembangkan soal HOTS berbasis etnomatematika, guru dilatih menyajikan soal pada aplikasi digital. Aplikasi yang digunakan adalah Kahoot. Aplikasi ini memudahkan guru dalam menyajikan soal, dan melakukan koreksi serta menganalisis jawaban siswa. Selain itu, aplikasi ini juga membuat siswa lebih tertarik mengerjakan tugas. Siswa juga menjadi lebih disiplin mengerjakan tugas, karena aplikasi ini memberikan batasan waktu dalam mengerjakan tugas.

Tim pelaksana kegiatan sekaligus narasumber dalam kegiatan ini yaitu dirinya Mukti Sintawati MPd. Kegiatan dibuka oleh Kepala  SD Muhammadiyah Mertosanan

Ana Rahmatulloh MPd. Kegiatan ini merupakan salah satu Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) yang diselenggarakan oleh LPPM UAD.  Kegiatan inidilaksanakan Senin (15/06/2021). (Jay)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

SMP Muhdasa Buka Kelas Unggulan DBC

Rabu, 17 Desember 2025 | 09:30 WIB

Adit Setiawan Terpilih Menjadi Ketua Umum IKASMAGO

Senin, 15 Desember 2025 | 21:47 WIB
X