Soal Full Day School, Ketum PBNU Mengadu ke Wapres

Photo Author
- Sabtu, 8 Juli 2017 | 07:35 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengadu ke Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam pertemuan tersebut, Said mengadu soal aturan full day school yang dicanangkan Menteri Pendidikan Muhadjir Effendi. Dia menerangkan mempunyai permintaan yang tak bisa ditawar.

"Kami PBNU diterima oleh bapak Wakil Presiden, Bapak Jusuf Kalla, kami sudah mempunyai keputusan yang tak bisa ditawar. Bahwa full day school atau five day school harus dihapuskan," ucap Said dalam keterangannya, Jumat (7/7/2017).

Dia mengatakan, kebijakan itu akan menggusur madrasah-madrasah di setiap desa-desa yang jumlahnya 76 ribu madrasah yang dibangun oleh masyarakat. "Ustaznya honornya juga dari masyarakat, pemerintah tidak hadir di situ," kata Said.

Dalam pertemuan tersebut dia menyinggung soal kebijakan Menteri Muhadjir yang disebutnya membuat gaduh. Bahkan dia sempat menyindir untuk digantikan saja. Karenanya, kebijakan tersebut harus segera dihapus.

"Dicabut atau kembali seperti semula. Itu saja. Kembali seperti keadaan sekarang ini. Menterinya enggak paham betul ini menterinya. Diganti saja sama Faizal (nama pengurus PBNU yang berdiri di sebelahnya). Bikin gaduh, emang madrasah mau diapakan (jika berlaku) untuk kandang rumput?" celetuk Said.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

SMP Muhdasa Buka Kelas Unggulan DBC

Rabu, 17 Desember 2025 | 09:30 WIB

Adit Setiawan Terpilih Menjadi Ketua Umum IKASMAGO

Senin, 15 Desember 2025 | 21:47 WIB
X