PLS Hari Terakhir di Jogja, Tak Ada Perploncoan

Photo Author
- Rabu, 20 Juli 2016 | 22:26 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - Hari terakhir Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) hari ini, Rabu (20/7), banyak dimanfaatkan sekolah di Kota Yogyakarta dengan kegiatan kunjungan ke museum. Seperti SMPN 15 Yogyakarta, SMA Taman Madya Jetis, dan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta.

"Kami juga memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak," terang Ketua Panitia PLS SMPN 15 Edi Haryanto PP SPd. Permainan tradisional di antaranya bas-basan, dakon, gangsingan dan egrang dilombakan, permainan yang membutuhkan banyak pemain, menumbuhkan kebersamaan. Permainan tradisional tersebut masuk dalam program Dinamika Kelompok.

Ada pula lomba melukis untuk mengasah kepekaan dalam dunia seni. Sedang kunjungan museum ke Museum Batik. Semua yang serba tradisional. Untuk egrang, karena kesulitan mencari bambu, maka yang dimainkan egrang batok atau tempurung kelapa.

Penutupan simbolis PLS oleh Kepala SMPN 15 Yogyakarta Siti Arina Budiastuti SPd ditandai dengan pelepasan tanda peserta.Program PLS SMPN 15 mengikuti sesuai dengan yang sudah digariskan Kementerian Pendidikan. Pengisi acara cukup dari guru.

Di SMA BOPKRI 1 PLS ditutup dengan kegiatan untuk menumbuhkan kekompakan dan kebersamaan siswa, ditambah dengan dua hari kegiatan outbond

di Kalibawang Kulonprogo. "Kami tidak membuat acara yang aneh-aneh," jelas Kepala SMA BOPKRI 1 Drs Andar Rujito MH.

Sementara itu, siswa baru (kelas 7) SMP Budya Wacana Yogyakarta mengikuti acara 'Apresiasi Kegiatan Pilihan Siswa' sebagai rangkaian masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) di lapangan sekolah tersebut, Rabu (20/7). Kepala Sekolah Suharto Yustinus Edyst mengatakan, acara menampilkan unit kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah seperti robotika, sains, fotografi, futsal, sepakbola, basket dan kesenian. Secara bergantian, kakak kelas memberi penjelasan tentang unit kegiatan yang digeluti kepada adik kelasnya. "Acara lebih untuk memberi gambaran unit kegiatan ektra kurikuler, supaya siswa baru bisa memilih mau masuk kemana," terang Edyst disela kegiatan.

Tahun ini, SMP Budya Wacana mengemas masa PLS dengan konsep 'fun' tanpa perploncoan. Hari pertama PLS diberikan penjelasan tentang visi misi berikut kegiatannya kepada orangtua yang mengantar putra-putrinya masuk pertama sekolah. Sedangkan para siswa diberikan materi tentang quantum learning, cara belajar efektif dari pakar, termasuk materi etika berlalu-lintas. (War)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

SMP Muhdasa Buka Kelas Unggulan DBC

Rabu, 17 Desember 2025 | 09:30 WIB

Adit Setiawan Terpilih Menjadi Ketua Umum IKASMAGO

Senin, 15 Desember 2025 | 21:47 WIB
X