krjogja.com - YOGYA - Ketahanan Nasional berkaitan erat dengan ketahanan pangan dan menjadi tanggung jawab bersama para stakeholder. Masing-masing daerah punya potensi pangan yang tidak harus dipaksakan dengan berorientasi pada makanan pokok beras, demikian juga petani harus dipikirkan agar jangan merugi karena panen tak terjual.
"Menciptakan ketahanan pangan Indonesia dengan misal membuka lahan persawahan yang luas di Papua, harus dievaluasi karena justru orang Papua makanan pokoknya bukan nasi," ungkap Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang hadir dalam diskus bertajuk Cakrawala Kebangsaan Minggu (20/8/2023) malam di Limitless Cafe, Jalan KH Ahmad Munajah, Corongan, Maguwoharjo, Depok, Sleman.
Sultan hadir dalam rangkaian even Manuk Padha Muni #34 yang digelar Alumni SMA Kolese De Britto lintas angkatan. "DIY sendiri yang mengandalkan pariwisata dan pendidikan juga sempat terpengaruh Covid-19 dan juga perkembangan internet, di mana banyak yang mencari sekolah/perguruan tinggi di Yogya kini tidak perlu datang ke Yogya cukup menelusur lewat Internet," papar Sultan.
Karenanya perlu inovasi dalam mewujudkan ketahanan pangan. "Digitalisasi, perkembangan internet membawa tantangan dan potensi, jika kita bisa memanfaatkan potensi yang ada dan lebih mengenalkan Yogya, maka kita optimis Yogya dengan keistimewaannya akan semakin dikenal dan menjadi tujuan wisata, pendidikan, bisnis mendongkrak perekonomian," tegas Sultan.
Even memperingati HUT Kolese de Britto ke-75 dan HUT Kemerdekaan RI ke-78 ini juga menghadirkan alumni Kolese de Britto dan alumnus Seminari Mertoyudan, yakni hasir secara luring Founder Sumber Inti Pangan Corporation Ir Gunawan Wibisono (JB86), Dokter Pribadi Wakil Presiden Ma'ruf Amin Brigjen Pol Dr dr. Lilik Widodo SpBS (K) (JB84), Kepala Pusat Psikologi Badan Intelijen Negara (BIN) Brigjen TNI Tagar Pujasambada (JB84), dan Dosen Universitas Pertahanan Republik Indonesia Mayjen TNI Dr G Henu Basworo (JB83) dengan Host AA Kunto (JB96).
Juga disiarkan dan bisa diikuti secara daring di Channel YouTube De Britto dengan narasumber Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Dr J Kristiasi (JB67) dan Pastor, Wakil Uskup TNI dan Polri RD. Kolonel (Sus) Yos Bintoro MSc Pr (SM87). Alumni De Britto tersebut berbincang membahas wawasan kebangsaan sesuai dengan kapasitasnya.
Namun dalam suasana ceria mereka juga berkisah saat masa-masa di SMA, saat masih nakal-nakalnya. "Nakalnya anak SMA dulu saya sering berlomba minum teh yang disajikan untuk guru, bawa ular di kelas supaya dapat kursi di belakang dan lainnya," ucap Gunawan Wibisono tertawa.
Demikian juga Lilik mengingat ketika beli gorengan di kantin makan tiga bilang satu. "Hingga saya bisa kuliah di Kedokteran dan masuk ke kepolisian saya coba menebus dosa-dosa saya pada kantin," ucap Lilik tersenyum. (Vin)
