SLB Negeri 2 Bantul Kwarda DIY Kerjasama Program TTL Dukung Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Photo Author
- Minggu, 17 Desember 2023 | 14:18 WIB
Ketua  Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY, GKR Mangkubumi dan Kepala SLB N 2 Bantul,  Astuti Hermawati menunjukkan nota perjanjian.  (Istimewa)
Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY, GKR Mangkubumi dan Kepala SLB N 2 Bantul, Astuti Hermawati menunjukkan nota perjanjian. (Istimewa)

Krjogja.com - BANTUL - SLB Negeri 2 Bantul menandatangani perjanjian kerjasama antara Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (Kwarda) DIY dalam program Ticket To Life (TTL) Yogyakarta. TTL merupakan program yang dicanangkan oleh Organisasi Gerakan Kepanduan seDunia (World Organization of the Scout Movement).

Gerakan ini fokus mengangkat harkat dan martabat anak-anak dari keluarga kurang mampu dengan cara merangkul dan mengajak bergabung mengikuti pendidikan non formal kepanduan/ kepramukaan. Penandatangan dilakukan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY, GKR Mangkubumi dilakukan Jumat pekan lalu.

Kepala SLB N 2 Bantul, Astuti Hermawati, M.Pd, Minggu (17/12/2023) mengatakan, program Ticket To Life di SLB N 2 Bantul telah berlangsung selama 1 tahun.

Baca Juga: Panen Raya SDN Minomartani 1, Menjadi Wahana Berekspresi Peserta Didik

"Jadi sekolah kami, SLB N 2 Bantul ini jadi rintisan TTL dan sudah berjalan hampir 1 tahun. Kebetulan di SLB Negeri 2 Bantul memiliki program pembelajaran ekstrakurikuler tentang pramuka yang diselenggarakan di hari Jumat. dan dari Kwarda DIY mengirimkan tiga kakak pembinanya ke SLB N 2 Bantul," ujar Astuti Hermawati.

Dijelaskan, kehadiran pembina dari Kwarda DIY sangat membantu. Karena dari 30 guru yang ada, 15 guru belum kursus mahir dasar.Sehingga program ini membantu sekali disamping membantu kakak-kakak Pembina berlatih untuk bersama-sama belajar pengetahuan tentang kepramukaan.

"Juga bermanfaat untuk meningkatkan kegiatan pramukaan di sekolah ini. Karena kakak-kakak Pembina dari sekolah itu secara langsung mendapatkan ilmu dari kakak-kakak pembina dari Kwarda," jelasnya.

Baca Juga: Papermoon Puppet Theatre, Stream Of Memory ingin Kembalikan Sungai pada Marwahnya

Astuti Hermawati mengungkapkan, dari Kwarda DIY memberikan pembinaan dan pelatihan baik itu soft skill maupun life skill terhadap siswa. Setelah penandatanganan perjanjian kemudian melihat hasil-hasil dari program TTL.

"Diantaranya tali-temali, terus juga permainan-permainan yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan kejujuran. Seperti gotong royong, sehingga kegiatan ini dapat membentuk pribadi anak yang kuat, patuh pada aturan," jelasnya.

Dengan pola tersebut, secara tidak langsung membantu dalam membentuk karakter siswa. Dengan demikian untuk meminimalisir terjadinya bullying, perundungan, kekerasan di sekolah.

Baca Juga: Lirik Lagu Care Bebek dari Jegeg Bulan yang Kembali Viral

"Kegiatan yang ada ini untuk membentuk dan menuju terwujudnya Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Karena yang diajarkan dikemas permainan tetapi sarat nilai-nilai Pancasila. Hal itu penting untuk menghadapi tantangan masa depan," ujarnya. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

SMP Muhdasa Buka Kelas Unggulan DBC

Rabu, 17 Desember 2025 | 09:30 WIB

Adit Setiawan Terpilih Menjadi Ketua Umum IKASMAGO

Senin, 15 Desember 2025 | 21:47 WIB
X