Krjogja.com, YOGYA - SMA Negeri 3 Yogyakarta terus meningkatkan relasi internasionalnya. Kali ini berkolaborasi dengan salah satu sekolah di Rusia yaitu Amginskaya Secondary Conprehensive School yang dilaksanakan secara virtual pada 31 Mei 2024.
Kegiatan mengangkat tema 'Creating A Sustainable Environment'. Delegasi SMAN 3 Yogya diwakili oleh siswa yang tergabung dalam Sarasija Student Company (SC). Kedua sekolah mempresentasikan tentang upaya pelestarian lingkungan yang telah dilakukan.
Kepala SMAN 3 Yogyakarta, Dr Kusworo menyambut baik kolaborasi SMAN 3 Yogya yang diwakili Sarasija SC dengan sekolah di Rusia. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa kedua negara. "Sekolah sangat bangga dengan Sarasija SC karena telah memberi inspirasi bagi generasi muda untuk peduli lingkungan," katanya.
Sementara itu Putrenko Ulyana Andreevna, Ketua Bidang Kesiswaan Amginskaya Secondary Conprehensive School, Rusia mengatakan, kegiatan ini sangat strategis untuk memperkaya wawasan siswa. Melalui virtual camp ini siswa tertantang untuk mengeksplor ide-ide kreatif dalam pelestarian lingkungan, salah satunya inovasi Sarasija SC yang membuat sabun dari limbah plastik.
"Semoga kegiatan serupa tetap terus berlangsung di antara kedua sekolah di masa-masa yang akan datang dan berkelanjutan," harapnya.
President Director Sarasija SC, Marsha Anis Yumna menuturkan, dalam kegiatan tersebut, masing-masing delegasi menjelaskan tentang kondisi di daerahnya dan masalah lingkungan yang dihadapi. Marsha menjelaskan masalah lingkungan yang masih dihadapi oleh Kota Yogyakarta yaitu soal sampah.
Menurut Marsha, Sarasija SC berkontribusi dalam upaya mengatasi persoalan sampah ini, dengan berinovasi mengolah limbah plastik menjadi sabun alami, yang saat ini menjadi produk utamanya yaitu Sabun 'Vikasati'. "Kegiatan kemarin seru, banyak informasi berharga yang kita dapatkan," ujarnya.
Vice President of Commercial Sarasija SC, Octavia Naila Husna menambahkan, melalui kolaborasi ini, Sarasija SC dan produk sabun Vikasati semakin dikenal luas sampai luar negeri. Menurutnya, kolaborasi serupa akan terus dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk organisasi Indonesia (NGO) yang ada di luar negeri.
"Kami berharap, selain produk kami dikenal luas, masyarakat juga teredukasi, bahwa sampah plastik bisa diolah menjadi barang bernilai ekonomis. Dengan begitu bisa mengurangi volume sampah dan mendukung pelestarian lingkungan," katanya. (Dev)