KRjogja.com - YOGYA - Sangat membanggakan. Bagaimana tidak? Siswa berprestasi dari SMP Mutiara Persada Yogyakarta Soloon Darren Wang, dari 10 anak di grupnya dari Indonesia hanya 2 siswa yang diterima tanpa harus sekolah bahasa mandarin dulu selama setahun dengan demikian menghemat biaya kurang lebih 60 juta untuk belajar bahasa saja, dan Solomon Darren Wang termasuk salah satunya!
Alumni SMP Mutiara Persada Yogyakarta yang pernah menjadi perenang terbaik di Brunei dan Singapore saat SD serta juara dalam berbagai lomba piano akan menempuh SMA di Tiongkok pada bulan September 2024.
Baca Juga: Isu Jokowi 'Gagal' Berkantor di IKN Bulan Juli Dijawab Menteri PUPR
“Nama sekolahnya adalah Guangxi Chinese Overseas High School (Guang Xi Hua Jiao Xue Xiao) di propinsi Nanning letaknya dua (2) jam dari kota Guangzhou dengan menggunakan kereta api cepat,” ungkap ayahnya, Dr.NB Susilo,ST.,SH.,MT.,MBA,MA.MH, MEng (CunCun).
“Ini merupakan babak awal sebab kami berharap Darren akan menempuh sampai program doktoral di luar negri, sejalan dengan gaungan pemerintahan Indonesia saat ini untuk menyambut Indonesia emas pada 2045. Prediksi saya dengan banyaknya investor Tiongkok ini akan membuka jalan masa depan bagi anak-anak Indonesia berprestasi lulusan Tiongkok ke depan, jadi arahnya bukan lulusan dari negara barat. Apalagi saat ini Tiongkok banyak sekali menggelontorkan beasiswa bagi murid internasional dan sudah menjadi kiblat teknologi dunia, terutama AI dan robotik, menggantikan hegemoni US dan banyak berinvestasi di Asia Tenggara khususnya Vietnam,” sambungnya.
Baca Juga: OJK Luncurkan Peta, Dorong Industri Dana Pensiun Lebih Kuat
Diharapkan dengan sejak awal anak belajar di Tiongkok, selain nada bicaranya (lafal) akan lebih bagus, juga lebih siap mendapat beasiswa universitas terbaik di Tiongkok sebab syaratnya makin berat dari HSK 4 menjadi HSK 5.
Sekolah Mutiara Persada sendiri sangat mendukung program-program prestasi eksternal diluar sekolah dimana lulusannya mendapatkan dua ijasah sekaligus yaitu dari Cambridge dan nasional lokal, tetapi jika anak kita ingin studi lanjut di luar negri yang dipergunakan atau lebih diakui adalah yang ijasah Cambridge. Darren meskipun baru HSK 2 tetapi kemampuan inggrisnya mumpuni karena ia di kelas internasional selama belajar di Mutiara Persada.
Baca Juga: PLN Support Gemerlapkan Prambanan Jazz 2024
“Jadi saya sarankan bagi anak-anak yang memang mau studi lanjutnya ke LN lebih baik masuk kelas internasional yang full bahasa inggris seperti di Mutiara Persada ini,” imbuh Cuncun.
Vietnam sendiri sangat banyak mengirimkan pelajarnya ke luar negri, Indonesia kalah dalam hal jumlah pengiriman study ke luar negeri. Berdasar webometrics dan QS World University Ranking, universitas di Indonesia masih diatas 250 dunia, ditingkat Asia Tenggara masih kalah dengan National University of Singapore (NUS) dan Nanyang Technological University (NTU).(Rsv)