KRjogja.com - BANTUL - Dalam upaya memajukan sekolah, hendaknya jangan sampai hanya terjebak dalam pembuatan program-program yang bagus dan bersifat administrasi saja. Namun yang lebih penting membangun kolaborasi dengan berbagai pihak serta pendampingan yang berkelanjutan untuk mewujudkan program-program tersebut.
"Contohnya Program Adiwiyata, pengolahan sampah, bebas asap rokok, bebas Napza, dan sebagainya. Diharapkan program-program seperti ini tidak sekadar dilaksanakan saat lomba saja, namun tetap bekerlanjutan setelah lomba bahkan menjadi budaya sekolah," ujar Prof Ir Anton Yudhana ST MT PhD, Guru Besar Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dalam seminar HUT ke-59 SMA Negeri 1 Sedayu di sekolah setempat kemarin.
Kegiatan lainnya dalam rangkaian HUT ke-59 SMAN 1 Sedayu yakni Lomba Baris Berbaris Tingkat SMP diikuti peserta dari Kabupaten Bantul, Sleman dan Kulonprogo, serta donor darah di GOR Wijasena mengusung tema 'Everyone Could be Hero'.
Baca Juga: Fenomena Showrooming dan Transformasi Bisnis Ritel di Era Digital
Seminar bertema 'Perkuat Kolaborasi, Percepat Prestasi' yang dimoderatori Waka Humas SMAN 1 Sedayu Martini SPd MHum ini dilaksanakan secara offline dan online, dihadiri Kepala SMAN 1 Sedayu Suwarsono SPd MSc MA, dengan peserta dari berbagai kalangan baik warga sekolah, guru/karyawan yang telah purna, mitra sekolah, sekolah binaan, dan guru-guru di Kabupaten Bantul.
Anton Yudhana yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ( LPPM) UAD itu menyebutkan, supaya berbagai program tersebut dapat berkelanjutan, semua pihak yang terlibat bisa memulainya dari diri sendiri, dan untuk peserta didik, pendampingan dari sekolah, keluarga dan masyarakat sangat diperlukan.
Sedangkan kegiatan donor darah diprakarsai PMR Unit 17 SMA N1 Sedayu bekerja sama dengan PMI Kabupaten Bantul. "Ini merupakan kegiatan tahunan yang sudah dilaksanakan untuk keempat kalinya. Disediakan berbagai doorprize bagi pendonor, dengan doorprize utama kulkas dan mesin cuci yang diraih Yoga Putra dari Tumut, Sumbersari, Moyudan dan Giyanto dari Koramil Sedayu," kata Martini didampingi Pembina PMR Ag Prapti Rahayu SPd, Sabtu (3/8/2024).
Baca Juga: Jakarta Kosong, Atraksi Militer HUT ke-79 RI dipusatkan di IKN
Menurut Martini, antusiasme masyarakat untuk berdonor darah terus meningkat. Peminat kali ini sebenarnya cukup banyak, namun karena keterbatasan waktu dan petugas, jumlah peserta pun dibatasi. Dan dari 73 pendaftar, yang memenuhi syarat untuk diambil darahnya 34 orang. PMR Unit 17 SMA N1 Sedayu berharap akan lebih banyak lagi pendonor yang menyumbangkan darahnya pada aksi kemanusiaan serupa pada kegiatan-kegiatan selanjutnya, sehingga kebutuhan darah di PMI dapat terpenuhi. (San)