KRjogja.com - MALUKU UTARA - Di tengah kompetisi ketat antar madrasah di seluruh Indonesia, Tim Riset MAN 1 Yogyakarta yang beranggotakan Ahmad Rifa’i Ikhsanudin dan Galura Nurosa Pangaribowo Iskandar berhasil menorehkan prestasi dengan meraih medali perunggu dalam kompetisi MYRES tingkat nasional.
Dengan judul penelitian Rancang Bangun Sistem Pakar Algoritmik Metode Dempster-Shafer Sebagai Diagnostik Dini Post Traumatic Stress Disorder, mereka berhasil meyakinkan dan menarik perhatian juri melalui kreativitas solusi yang ditawarkan.
Penelitian mereka menawarkan pendekatan sistem pakar menggunakan metode Dempster-Shafer yang merupakan sistem komputer yang meniru kemampuan pengambilan keputusan seorang ahli. Metode Dempster-Shafer digunakan untuk menangani ketidakpastian dalam diagnosis, memungkinkan sistem untuk memberikan rekomendasi yang komprehensif dan akurat kepada pasien PTSD.
Baca Juga: Kerja Sama Pemerintah Indonesia dan Republik Korea Luncurkan Rumah Indonesiana
Inovasi ini diharapkan dapat menyediakan alat bantu yang dapat membantu tenaga kesehatan dalam melakukan diagnosis awal PTSD dengan lebih komprehensif dan akurat, sehingga dapat membantu mengurangi beban kerja tenaga kesehatan terutama di daerah yang kekurangan tenaga ahli dengan menyediakan alat bantu yang dapat digunakan untuk skrining awal.
Direktur KSKK Madrasah Kemenag RI Muchamad Sidik Sisdiyanto mengapresiasi keberhasilan para juara. “Kalian yang menang adalah bukti nyata kerja keras dan dedikasi serta semangat juang yang tinggi dapat mencapai hasil yang gemilang.”
Babak grand final MYRES 2024 berlangsung dari tanggal 2 hingga 7 September 2024 di Maluku Utara. Para peserta mempresentasikan inovasi mereka di depan juri selama 10 menit dan dilanjutkan sesi tanya jawab. Di hari berikutnya, para peserta melakukan pameran poster yang juga menjadi materi penilaian juri.
“Selamat kepada ananda Galura dan Rifa’i yang telah berhasil meraih medali perunggu pada event MYRES 2024. Terima kasih telah menggaungkan MAN 1 Yogyakarta di kancah nasional. Prestasi ini menjadi bukti keunggulan dan dedikasi para siswa MAN 1 Yogyakarta dalam mengembangkan potensi mereka pada bidang riset dan inovasi,” tutur Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs. Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. (*)
