Krjogja.com - SLEMAN - Tiny Thinkers School yang terletak di Nglaban, Sinduharjo, Ngaglik Sleman, menjadi salah satu Kelompok Belajar (KB) baru untuk anak usia 1 hingga 4 tahun. Sekolah tersebut mempelopori pendekatan baru dalam pendidikan anak usia dini yang mengutamakan kreativitas, inklusivitas dan kebutuhan unik setiap anak.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Tiny Thinkers School, Khoirul Muthmainnah, ST, M.Hum, mengatakan sekolah tersebut didirikan dari kecintaan untuk memberikan pendidikan berkualitas, sekolah ini menangani tantangan umum dalam lingkungan pembelajaran tradisional yang dapat membatasi kreativitas anak dan gagal mengenali kebutuhan perkembangan mereka yang individu . Tiny Thinkers School meyakini bahwa setiap anak berhak mendapatkan pengalaman pendidikan yang mendorong rasa ingin tahunya.
"Banyak pengaturan pendidikan yang secara tidak sengaja menekan pelajar muda untuk menguasai keterampilan yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan mereka, yang dapat menyebabkan kekecewaan dan keterputusan. Untuk mengatasi hal ini, Tiny Thinkers School menerapkan kurikulum yang berpusat pada anak di mana pendidik berperan sebagai fasilitator, memungkinkan anak-anak mengambil peran aktif dalam pembelajaran mereka melalui eksplorasi dan percobaan langsung,” ungkapnya, Kamis (10/10/2024).
Khoirul juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah mendukung berdirinya Tiny Thinkers School dan sepakat untuk menekankan pentingnya sekolah yang tidak hanya menitikberatkan pada akademik. “Tak kalah penting dikatakannya adalah pada pengembangan fisik, emosional, spiritual, serta kemampuan berkolaborasi dan berpikir kritis,” lanjutnya.
Dalam Open House yang juga dihadiri oleh Lisa Setiadi, MA, BCBA, IBA, selalu relawan, Tiny Thinkers School akan memperkenalkan berbagai fasilitas yang berpusat pada anak, di mana guru berperan sebagai fasilitator dan anak-anak akan lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Program yang ditawarkan meliputi pengembangan dimensi fisik, emosional, spiritual, dan kecerdasan lainnya, termasuk 4K (Kritis, Kreatif, Komunikatif, Kolaborasi) melalui pembelajaran berbasis proyek dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Program kelompok bermain dimulai dari usia 1-4 tahun, dengan penerimaan siswa dari berbagai latar belakang. Sekolah ini beroperasi dengan prinsip inklusivitas, menyambut anak-anak dari berbagai latar belakang, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Kebijakan non-diskriminasi ini memastikan bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya, memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas.
KB-Tiny Thinkers School mengakui pentingnya membangun karakter moral dan melestarikan warisan budaya di era urbanisasi yang cepat. Dengan menawarkan program yang menekankan pengembangan sosial dan emosional di samping keterampilan akademik, sekolah ini mempersiapkan siswa untuk menavigasi konteks lokal dan global.
Dengan rasio siswa terhadap pendidik 25:5, KB-Tiny Thinkers School memastikan setiap anak mendapatkan perhatian pribadi. Menyadari bahwa setiap siswa memiliki kekuatan dan area yang perlu dikembangkan, sekolah ini menawarkan program yang dirancang untuk merawat perkembangan akademik, sosial, emosional, dan fisik.
Pendekatan holistik ini mengintegrasikan Pembelajaran Berbasis Proyek dan kerangka Profil Pelajar Pancasila, dengan fokus pada keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Komitmen terhadap Pendidikan Berkualitas KB-Tiny Thinkers School berkomitmen untuk menyediakan lingkungan pendidikan yang merangsang. (Fxh)