KRJogja.com - BANTUL - Kirab budaya dengan tema ‘Nusantara Jiwaku, Budaya KebanggaanKu’ rangkaian HUT ke -40 dan Lustrum ke 8, SMA N 1 Jetis Bantul menampilkan beragam kreativitas karya siswa, Sabtu (16/11).
Dengan program tersebut diharapkan dapat memperkuat identitas budaya dan memungkinkan siswa mengenal dan menghargai kekayaan budaya lokal serta memperkuat rasa cinta terhadap budaya Indonesia. Puncak Lustrum ke-8, diadakan apel peringatan diikuti seluruh warga sekolah, masyarakat sekitar Rabu (20/11/2024).
Dalam momentum tersebut dilaunching Tari Jesaba, sebuah tarian baru yang menjadi ciri khas tari SMA Negeri 1 Jetis Bantul.
Kepala SMA N 1 Jetis Bantul Sumarno, SPd MPd, mengatakan, digelarnya kirab budaya tersebut ada beberapa tujuan diantaranya, mendorong siswa untuk berkreativitas dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
“Tidak kalah penting dari kegiatan itu ialah untuk melestarikan budaya dan juga membentuk karakter siswa. Dimana semua itu kita olah, kita godok kita komunikasikan dengan visi, misi kita sekolah kita. Sehingga beberapa kegiatan program itu memang selaras dengan visi, misi SMA Negeri 1 Jetis salah satunya sekolah berbasis budaya,” ujar Sumarno.
Selain itu, momentum Lustrum tahun ini juga untuk membangkitkan semangat siswa. Karena juga dikolaborasikan dengan panen karya atau P5.
“Artinya, yang sudah diajarkan bisa ditampilkan pada waktu ini di moment di hari ulang tahun yang ke-40 atau Lustrum ke-8 ini. Sehingga apa yang sudah dipelajari bisa ditampilkan, bisa dinikmati oleh kita bersama,” jelasnya.
Menurut Sumarno, pentingnya budaya harus di perkenalkan, karena SMA N 1 Jetis merupakan salah satu sekolah berbasis budaya.
“Sehingga di sekolah ini ada beberapa gamelan untuk pentas anak-anak di dalam ekstrakurikuler. Dan nanti (Rabu 20 November puncak Lustrum-red) juga kita akan melaunching Tari Jesaba yang sudah diciptakan oleh anak-anak kita. Hal tersebut untuk membudayakan atau melestarikan seni tari-tarian,” jelasnya.
Kemudian dalam kirab budaya tersebut, diikuti seluruh warga sekolah. Semua siswa memanfaatkan barang bekas untuk membuat hiasan dan pernak-perniknya.
Selanjuntya Minggu digelar senam massal, Senin dilaksanakan penghijauan di Gunung Sentono Pleret bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul.
“Kemudian di hari Selasa kita juga akan melaksanakan lomba estafet tradisional dengen peserta siswa dan lomba memasak untuk guru kemudian di puncaknya adalah di Hari Rabu kita akan melaksanakan apel,” ujarnya.(Roy)