KRJogja.com - YOGYA - SD Prawirotaman Yogyakarta pada Desember 2024 ini genap berusia 44 tahun. Peringatan HUT ke-44 SD Prawirotaman yang terletak di Kalurahan Brontokusuman, Kemantren Mergangsan Kota Yogyakarta diperingati secara sederhana di halaman sekolah terkait dan pameran gelar siswa di beberapa kelas yang ada, Selasa (17/12).
Mengusung tema, ”SD Prawirotaman : Berkreasi Melalui Aktualisasi Menuju Sekolah Berprestasi”.
“Penyelenggaraan HUT ke-44 SD Prawirotaman tahun ini diperingati secara sederhana. Kalau tahun 2023 lalu ada jalan sehat. Tapi tahun ini ditiadakan. Saat itu kegiatan jalan sehat diselimuti hujan deras. Belajar dari kejadian itu, pada peringatan HUT ke-44 kali ini, kita tidak menggelar jalan sehat. Acaranya dipusatkan di sekolah dan memakai tenda,” ujar Kepala SD Prawirotaman Suryani SPd.
Dijelaskan Suryani, kegiatan yang diadakan dalam HUT ke-44 tahun ini, ditandai pemotongan tumpeng ulang tahun dilakukan Suryani. Potongan tumpeng tersebut di antaranya diberikan kepada Kabid Kurikulum Disdikpora Kota Yogya Santo Mugi Prayitno MPd, Pengawas SD Kemantren Mergangsan Purwati Handayani MPd, Mantri Pamong Praja (MPP) Mergangsan, Kapolsek Mergangsan, perwakilan Koramil Mergangsan dan lain-lain.
“Selain potong tumpeng, juga ada penampilan gamelan oleh para siswa, kunjungan pameran karya siswa SD Prawirotaman, tarian-tarian persembahan siswa, Paduan suara dan banyak lagi yang lain, sehingga menambah semarak perhelatan HUT ke-44 SD Prawirotaman,” tutur Suryani yang didampingi Pengawas SD Kemantren Mergangsan, Purwati.
Purwati menambahkan, dengan HUT ke-44 para guru dan orang tua SD Prawirotaman diharapkan semangat kolaborasinya semakin tinggi. “Bisa mendidik siswanya untuk berprestasi , berkarakter, semakin terampil, mandiri, bernalar kritis sesuai dengan profil Pelajar Pancasila,” ungkapnya.
Sementara itu, Santo Mugi Prayitno yang mewakili Kepala Disdikpora Kota Yogya mengucapkan selamat merayakan HUT ke-44 kepada SD Prawirotaman. Diharapkan SD Prawirotaman ke depannya semakin maju sesuai tuntutan sekarang.
“Bahwa siswa tidak hanya dituntut cerdas secara akademik, tapi non akademik juga tidak ketinggalan. Sekarang SD Prawirotaman siswanya tidak hanya maju secara akademik, tapi saya lihat dari non akademik siswanya juga rajin belajar gamelan dan marching band dan kegiatan non akademik lainnya. Siswa SD Prawirotaman tidak hanya dipacu secara akademik untuk lulus bisa masuk ke SMP Negeri, tapi untuk non akademik juga menjadi perhatian serius bagi guru-guru yang ada di SD Prawirotaman, untuk menghadapi generasi mas tahun 2045,” tegas Santo.
Lebih lanjut Santo mengatakan, orang yang berhak mengajar adalah guru yang mau belajar. Saya tahu guru-guru yang ada di SD Prawirotaman ini, tentu mau belajar. Saya berharap jika guru di SD Prawirotaman mau belajar, tentu impactnya semakin besar terhadap siswa untuk bisa maju, ketika gurunya mau belajar,” pungkas Santo. (Rar)