YOGYA, KRJogja.com – Dalam upaya membangun budaya literasi di kalangan pelajar, SMP Muhammadiyah 3 (Muga) Yogyakarta meresmikan Taman Literasi sebagai ruang edukatif yang diharapkan mampu membentuk karakter siswa melalui kebiasaan membaca. Acara peresmian digelar pada Jumat (13/06/2025) sore di halaman sekolah, Wirobrajan, Kota Yogyakarta.
Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori SE MSi, hadir langsung meresmikan fasilitas tersebut. Meski semula diagendakan diresmikan oleh Wali Kota Yogyakarta dr Hasto Wardoyo SpOG(K), namun karena satu dan lain hal, beliau berhalangan hadir. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Budi Santosa Asrori dan Kepala SMP Muga Susamta SPd MPd, didampingi jajaran pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Budi Santosa menyampaikan bahwa budaya membaca tak sekadar slogan, namun perlu didukung fasilitas yang memadai. "Adanya Taman Literasi seperti ini sangat penting, karena mampu mendorong proses dan kualitas pembelajaran sekaligus membentuk karakter peserta didik," ujarnya. Ia menambahkan bahwa fasilitas tersebut harus benar-benar dimanfaatkan agar memberi dampak positif jangka panjang bagi murid, guru, dan seluruh civitas sekolah.
Tak hanya itu, Budi juga memberikan sosialisasi kebijakan pendidikan terbaru kepada para guru dan pengurus Muhammadiyah yang hadir. Ia menekankan bahwa sekolah swasta memiliki kontribusi besar dalam peta pendidikan di Kota Yogyakarta, terutama dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas.
Sementara itu, Kepala SMP Muga, Susamta MPd, menjelaskan bahwa pembangunan Taman Literasi merupakan bagian dari komitmen sekolah dalam menyediakan ruang yang nyaman untuk kegiatan literasi. "Wahana ini hadir untuk menjawab kebutuhan siswa akan tempat yang mendukung budaya membaca. Kami berharap bisa menumbuhkan semangat literasi sejak dini di lingkungan sekolah," ungkapnya singkat.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Dikpora Kota Yogyakarta, Hasyim SIP MAcc, juga turut hadir dan memberikan apresiasi terhadap inisiatif sekolah. Ia menyatakan bahwa program seperti ini layak menjadi contoh bagi sekolah lain di Kota Yogyakarta.
Dengan adanya Taman Literasi ini, SMP Muga Yogyakarta menunjukkan bahwa penguatan budaya literasi bisa dimulai dari langkah konkret di lingkungan sekolah, sebagai fondasi penting dalam membangun karakter generasi penerus bangsa. (Jay)