Krjogja.com - YOGYA - Selama tiga hari berturut-turur, SMA Kolese De Britto Yogyakarta menggelar pertemuan orang tua siswa kelas X, XI, dan XII tahun ajaran 2025/2026. Pertemuan di sekolah, berlangsung dalam tiga sesi. Demikian keterangan yang disampaikan Waka Humas SMA Kolese De Brito Yogyakarta Chritophorus Danang Wahyu Prasetio SOr, Sabtu (4/10).
Menurut Chritophorus Danang Wahyu Prasetio, dalam pertemuan yang berlangsung 1–3 Oktober 2025 itu meliputi sesi pertama pemaparan dari yayasan yang disampaikan oleh rektor, tentang sekolah oleh kepala sekolah, bagian kurikulum dan kepamongan.
Baca Juga: Atasi Masalah Air di Songbanyu, Gandung Pardiman Bantu Fasilitas IPAH
Sesi kedua pemaparan dari narasumber terkait dengan Ignatian Formasion For Parent (IFFP), dan sesi ketiga pertemuan dengan para wali kelas masing-masing.
Dalam pertemuan ini, orang tua diajak masuk dalam ruang refleksi dan dialog mendalam melalui tema besar 'Menjadi Orang Tua Tangguh dan Kolaboratif'.
Pertemuan diawali dengan pengantar dari Romo Agustinus Sugiyo Pitoyo, SJ, selaku Rektor SMA Kolese De Britto, yang menekankan pentingnya peran keluarga dalam mendampingi anak-anak di masa pertumbuhan dan juga menyampaikan informasi tentang pembangunan sarana prasarana gedung baru untuk rumah study di laboratorium alam dan juga gedung kelas saat ini.
Baca Juga: Batik Klaten MiniFest, Bupati Minta Corak Candi Plaosan Jadi Ikon Klaten
Sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak, maka terkait sarana prasarana pendukung harus disediakan dengan baik, namun, rumah pertama tetaplah keluarga.
Oleh karena itu, kolaborasi antara sekolah dan orang tua menjadi pondasi yang kokoh untuk membentuk pribadi yang tangguh. Menjadi Orang Tua Tangguh dan Kolaboratif, adalah undangan bagi semuanya untuk terus bersinergi dalam mendampingi putra-putranya menuju kedewasaan, begitu ungkap Romo Pitoyo.
Sementara Kepala Sekolah, SMA Kolese De Brito Yogyakarta Robertus Arifin Nugroho SSi MPd menyampaikan, bahwa pendidikan di SMA Kolese De Britto berlandaskan spiritualitas Ignasian, yakni mendidik manusia muda menjadi pribadi yang cerdas, berhati nurani, peduli, dan berkomitmen.
Namun, proses ini tidak akan optimal tanpa dukungan orang tua. Dengan kolaborasi, kita bisa menuntun para putra menjadi generasi yang berkarakter, tangguh, dan siap melayani.
Agenda berikutnya penjelasan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kukrikulum F Ratna Dwi Astuti, MPd yang memaparkan arah pembelajaran pada Kurikulum Merdeka, yang memberi ruang kebebasan bertanggung jawab kepada siswa untuk mengembangkan potensi sesuai minat dan bakat.
Kurikulum Merdeka yang diterapkan di Kolese De Britto sejatinya sejalan dengan semangat pendidikan Yesuit yang memanusiakan manusia muda. Tidak hanya menekankan pencapaian akademik, tetapi juga keterampilan hidup, karakter, serta kemampuan reflektif.
SMA Kolese De Brito ingin anak-anak mampu belajar secara kritis, kreatif, sekaligus memiliki empati dalam kehidupannya.