KRJogja.com, YOGYA - Tim SMP Negeri 5 Yogyakarta yang terdiri Janeeta Zayna Fazila Rofy (Kelas 7D), Ronia Rumaisha Aribowo (Kelas 7C) dan Muhammad Labbaika Agha Fawwas (Kelas 7A) berhasil menelurkan karya berupa casing handphone dari serabut kelapa untuk menekan radiasi.
Penelitian tersebut sekaligus dalam rangka lomba International Science Project Competition (ISPC) 2024 yang diselenggarakan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) pada 30 Agustus 2024 dengan raihan medali perak.
"Sabut kelapa dianggap serba guna. Mudah tumbuh di daerah pesisir seperti Yogyakarta. Sayangnya sabut kelapa hanya dianggap limbah. Oleh karena itu, kami berinisiatif memanfaatkan limbah ini untuk diolah menjadi barang lebih bermanfaat dan dapat dijadikan komoditas dengan keuntungan yang tinggi," ungkap Zayna Fazila, Selasa (10/9).
Lebih lanjut Zayna menjelaskan, sabut kelapa mengandung molekul kuat dan daya ikat tinggi. Partikel sabut kelapa yang bermuatan akan berinteraksi dengan gelombang medan listrik dan magnet.
"Oleh karena itu, kami melakukan serangkaian pengujian guna menganalisis sabut kelapa untuk meredam radiasi gelombang elektromagnetik dari ponsel," tegas Zayna yang bercita-cita menjadi dokter seperti kedua orangtuanya.
Seperti diketahui, kelapa merupakan tanaman perkebunan yang berasal dari family Palmae. Menjadi tanaman serbaguna atau tanaman yang memiliki ekonomi tinggi. Seluruh bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, sehingga sering disebut pohon kehidupan karena hampir semua bagian dari pohon, akar, batang, daun dan buahnya dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia sehari-hari.
Sabut kelapa merupakan bahan yang mengandung ligniseluosa dan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif coco fiber. Selama ini banyak penelitian dan percobaan yang dilakukan ahli untuk meningkatkan nilai ekonomis sabut kelapa sehingga mendapatkan produk yang memiliki kualitas tinggi.
Salah satunya terobosan baru pencegahan resiko kerusakan organ vital yang diakibatkan radiasi gadget. Ketika anak generasi sekarang dituntut untuk selalu menggunakan teknologi untuk menunjang pendidikan. (Feb)