sekolah

Sekolahku-My School Tanamkan Jiwa Kewirausahaan dan Peduli Sampah pada Anak Lewat Market Day

Jumat, 18 April 2025 | 14:50 WIB
Kegiatan market day di Sekolahku-My School. (Devid Permana)

Krjogja.com - SLEMAN - Sekolahku-My School, sebuah sekolah alternatif (inklusi) yang terletak di Padukuhan Ngentak Sinduharjo Ngaglik Sleman mengadakan kegiatan Market Day di halaman sekolah, Kamis (17/4/2025), diikuti para siswa (jenjang SD) dan dihadiri para orang tua.

Ketua panitia, Anggi Ida Royani SPd menuturkan market day kali ini mengangkat tema 'A Journey Through Time' (Petualangan Antar Waktu). "Pemilihan tema ini untuk mengingatkan bahwa aktivitas kita saat ini akan meninggalkan jejak (sampah) pada masa yang akan datang jika tidak dikelola dengan baik. Mengingat beberapa sampah memiliki waktu terurai hingga ratusan tahun," katanya.

Baca Juga: Kalender Jawa Jumat Kliwon 18 April 2025 Lengkap Penjelasan Hitungan Neptu, Hari Naas dan Hari Keberuntungan

Dijelaskan Anggi, dalam market day siswa menjual beragam produk kuliner (makanan dan minuman), kerajinan hingga warung kebun kejujuran yang menjual hasil panen dari kebun sekolah. Dalam kegiatan ini, siswa kelas 1 hingga 3 dapat dibantu oleh orang tua ketika menghitung uang kembalian. Sedangkan siswa kelas 4 hingga 6 diwajibkan mengelola lapak jualan sendiri.

Melalui market day ini, siswa yang berjualan mendapatkan pengalaman merencanakan barang atau hasil panen yang akan dijual, menentukan harga jual, membuat media promosi yang menarik, menghitung hasil jualan. Sedangkan bagi siswa yang menjadi pembeli, mendapat pengalaman merencanakan uang yang harus ditabung dan uang yang akan dibelanjakan.

"Melalui kegiatan ini sekolah menanamkan jiwa berwirausaha sejak dini pada anak, tentu saja juga membangun kesadaran untuk mengelola sampah," ujarnya.

Baca Juga: BNI Indonesia’s Horse Racing Triple Crown Serie 1 & Pertiwi Cup 2025: 163 Kuda Perebutkan Hadiah Hampir Rp 1Miliar

Selain itu, melalui kegiatan market day, sekolah juga membumikan bangga memiliki usaha/bisnis sendiri, perencanaan keuangan dan kampanye berkebun dengan mengenalkan menanam berbagai jenis tanaman (sayur, obat, dan hias). Siswa juga belajar tentang kemanusiaan berbagi dengan menyumbangkan 2,5 % hasil dari keuntungan berjualan untuk charity atau kegiatan amal.

"Charity rutin dilakukan setiap tahun oleh kelas 6 sebagai rasa syukur telah menyelesaikan belajar di SD," pungkasnya. (Dev)

Tags

Terkini

SMP Muhdasa Buka Kelas Unggulan DBC

Rabu, 17 Desember 2025 | 09:30 WIB

Adit Setiawan Terpilih Menjadi Ketua Umum IKASMAGO

Senin, 15 Desember 2025 | 21:47 WIB