Krjogja.com - SLEMAN - SMK Muhammadiyah 2 Tempel, Sleman bekerjasama dengan Instalasi Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza Sentra Terpadu Prof. Dr.Soeharso mengadakan kegiatan bertajuk Penyuluhan Dan Edukasi Bahaya Napza Bagi Kelompok Remaja, Kamis (12/6/2025). Narasumber koordinator Pokja, Gunadi Setyo Utomo.S.ST dan Dodi Efdiatinur. M.Psi, Psikolog dari Sentra Terpadu Prof. Dr.Soeharso Surakarta (UPT Kemensos RI) hadir sebagai pemateri di depan para siswa.
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI sekolah tersebut, bersama para guru. Berbagai materi menarik disampaikan dengan tujuan akhir, mencegah serta menjauhkan napza dari para siswa.
Kepala SMK Muhammadiyah 2 Tempel, Nuryana Ahmadi, S.Ag dalam sambutanya mengatakan, penyuluhan dan edukasi Napza sangat penting untuk membekali pengetahuan para siswa dan seluruh warga sekolah. Napza dikatakan Nuryana sangat berbahaya dan berpotensi menghancurkan masa depan siswa.
Selama ini pihak sekolah dikatakan Nuryana terus melakukan langkah preventif secara rutin pada seluruh warga sekolah. Selain dengan flyer yang tertempel di beberapa lokasi sekolah, para guru juga selalu mensosialisasikan bahaya Napza pada para siswa dalam berbagai kesempatan.
"Kami terus berupaya melakukan pencegahan dan alhamdulillah sampai saat ini tidak ada siswa yang melakukan penyalahgunaan. Kami juga rutin melakukan pengawasan di sekolah, terutama area-area yang rentan penyalahgunaan. Kami juga berusaha melakukan deteksi dini dan konseling dengan kerjasama berbagai pihak," lanjutnya.
SMK Muhammadiyah 2 Tempel dikatakan Nuryana juga berusaha memberikan kegiatan positif pada para siswa dalam bentuk ekstrakurikuler. "Misalnya kepanduan HW (Hizbul Wathan) yang melatih siswa juga olahraga yang membekali sehat jasmani siswa. Harapannya sekolah kami menjadi bebas napza," pungkasnya.
Baca Juga: BPK Temukan Kekurangan Volume Pengerjaan Proyek
Sementara, narasumber Dodi Efdiatinur, M.Psi, Psikolog menguraikan tentang bahaya narkoba dan dampaknya negatif, baik secara psikologis dan kesehatan fisik siswa. Menurut Dodi, segala hal berbau obat-obatan terlarang memiliki dampak ikutan yang tidak baik sehingga harus dihindari.
"Kenali perilaku pengguna Napza dan dihindari. Kita biasa sebut 3 ong yakni Bohong, Nyolong dan Bengong. Awalnya bohonh dulu, lalu mulai butuh untuk beli nyolong ya punya keluarga ya teman atau apapun untuk beli, lalu berakhir bengong. Maka itu saya ingatkan jangan pernah coba narkoba," pungkasnya. (Fxh)