Krjogja.com - KRI DEWARUCI merupakan kapal legendaris TNI AL yang telah melahirkan para pelaut handal TNI AL. Melalui pelayaran kapal layar bertiang tiga inilah, para pelaut-pelaut TNI AL dididik dan dilatih menaklukkan samudera di seluruh pejuru dunia.
Sejak dibuat tahun 1953, KRI Dewaruci hingga kini tetap menjadi ikon sakral pelaut TNI AL. Hampir seluruh taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) wajib mengikuti Pendidikan dan dilatih menaklukkan ganasnya lautan dengan kapal layar ini.
Kemarin, selama 3 hari sejak Selasa (21/3/2023 ) hingga Kamis (23/3/2023) KRI Dewaruci singgah dan sandar di Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Dalam persinggahannya ini lah, Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Semarang, Kolonel (Marinir) Hariyono Masturi M Tr Hanla MM melakukan penyambutan dengan menggelar Festival Dermaga dengan tema ‘KRI Dewaruci Menyapa Warga’.
Event ini menurutnya untuk mendekatkan dan mengenalkan TNI AL kepada warga Jawa Tengah.
Tampaknya Danlanal yang putra Salatiga ini tak ingin kehilangan momentum. Sebab Jawa Tengah memiliki sejarah dalam pembentukan TNI AL, karenanya bukan tanpa alasan kehadiran KRI Dewaruci menjadi sangat istimewa dan sejarah baru dimana Jawa Tengah disinggahi legenda kemaritiman Indonesia.
“Jawa Tengah menyimpan sejarah bagi berdirinya Angkatan Laut. Selain dari Kota Tegal sejarah bermula, di Semarang juga terdapat sosok Laksamana Madya TNI Mas Pardi yang pernah menjabat KSAL Pertama. Beliau lah pendiri organisasi TNI AL. Perjuangan yang dilakukan tidak lah mudah dalam mendirikan TNI AL,” ungkap Kol (Mar) Hariyono Masturi.
Dalam sejarah, tercatat Mas Pardi sebagai salah satu Tentara Keamanan Rakyat yang membidani Tentara Laut hingga terbentuklah TNI AL. Semboyan yang dikenal dan dimilikinya adalah ‘kobarkan semangat pertempuran’. Sehingga ini pun mengilhami Komodor Yos Soedarso pantang mundur dengan KRI Macan Tutulnya terus merangsek mengobarkan pertempuran laut di laut Aru hingga akhirnya tenggelam dibombardir tembakan meriam kapal perang Belanda yang mencegatnya pada 15 Januari 1962.
Komodor Yos Soedarso, pahlawan nasional ini pun merupakan putra terbaik Salatiga. Sehingga harapannya semangat patriotisme kedua tokoh penting TNI AL dan KRI Dewaruci yang tengah singgah di Semarang ini menjadi momen yang bisa menginspirasi generasi muda bangsa.
[crosslink_1]
Festival Dermaga yang baru kali ini digelar mendapat perhatian dari banyak masyarakat. Bahkan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Dr Muhammad Ahsan SAg MKom mengapresiasi dan menilai memiliki muatan pendidikan dengan mengenalkan sejarah perjuangan bangsa. “Dengan kegiatan ini, saya rasa yang terpenting adalah bagaimana nilai-nilai yang terkandung bisa menginspirasi para generasi muda. Sederhananya, warga Jawa Tengah, khususnya Semarang maupun Salatiga ikut merasa bangga karena punya tokoh seperti Mas Pardi dan Yos Soedarso. Apalagi KSAL pertama ini juga sebagai pendiri Sekolah Pelayaran di Semarang yang kini dikenal menjadi Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) yang mendunia,” ungkap Ahsan yang juga putra Veteran Kemerdekaan RI dan Sekretaris PD Pemuda Panca Marga Jawa Tengah.
Sementara Purnawirawan KKO Yohanes Soetiman yang menyaksikan KRI Dewaruci dan beberapa KRI dan KAL, diantaranya KRI Makassar merasa haru dan bersyukur. “Haru karena tak lepas dari kenangan masa lalu yang saya alami. Ketika saya melihat kapal perang saya ingat pendaratan amphibi ketika operasi tempur Ganyang Malaysia digelar dari Kalimantan. Saya sudah berhasil mendarat, namun ada beberapa tank amphibi yang ditumpangi kawan-kawan saya tenggelam, sehingga kami harus kembali ke laut untuk menyelamatkan korban dengan cara menyelam. Sedangkan rasa syukur saya karena saya masih mengalami dan melihat bagaimana Angkatan Laut kita sekarang banyak diisi anak-anak muda yang memiliki semangat tak kalah dengan pendahulu. Kapal dan persenjataan sudah modern sehingga ini menjadi bekal terbaik dalam menjaga kedaulatan NKRI. Semoga semangat dan perjuangan kami ini ada yang meneruskan,” ungkap Yohanes Soetiman. (Chandra AN)