SEMARANG,KRJOGA.com - Ada yang unik dari awal-awal kuliah mahasiswa baru Univeritas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang.Para dosen Unika menggunakan absensi lewat absensi (presensi) digital menggunakan smartphone para pengikut kuliah dengan snap shoot (memfoto) QR Code di layar proyektor dari HP para mahasiswa.
Christin Wibhowo, dosen Fakultas Psikologi yang belum lama ini lulus S3 UGM dan Benny Danang Setianto, dosen Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) kepada pers di kampus setempat Jumat (23/8/2019) menyatakan mahasiswa antusias dan sangat senang lewat presensi digital menggunakan aplikasi ciptaan Unika “Dimas†(Dashboard Informasi Mahasiswa). Cara ini dianggap lebih modern dan sesuai selera “mileneal†sesuai era atau usia mereka.
Bahkan menurut Benny Danang Setianto, presensi digital “Dimasâ€Â banyak mengalami perkembangan. Dirinya kini tidak lagi meminta mahasiswa untuk memindai QR Code di layar LCD proyektor, tetapi cukup meminta mahasiswanya menjalankan presensi digital dan sistem yang akan mencari keberadaan mahasiswa di dalam kelas. Setelah selesai, maka nama-nama mahasiswa akan muncul di layar laptop dosen.
Di sisi lain, ujar Benny, sistem ini semakin mengajari mahasiswa jujur karena makin sulit model titip absen (TA) seperti kalau masih menggunakan sistem absensi tanda tangan manual di kertas. Sulit karena selain dilengkapi fitur GPS, aplikasi presensi hanya terkoneksi dengan email mahasiswa yang diberikan oleh kampus.
Menurut Emilia Ninik, dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), presensi ini melatih kejujuran dan kedisiplinan setiap mahasiswa. Selain itu, kepedulian pada lingkungan tercermin dari rekap perkuliahan yang berupa berkas digital. Bahkan jika harus ganti kelas di gedung lain, tidak perlu harus membawa kertas-kertas berita acara dari fakultas. Semuanya cukup dilakukan melalui sistem informasi setiap dosen.
Bagi Agus Cahyo, dosen muda Fakultas Ilmu Komputer, tenaga kependidikan (tendik) tidak perlu menghitung secara manual persentase kehadiran mahasiswa karena bisa otomatis dilakukan oleh sistem. Dengan presensi online, selain banyak memberi kemudahan, juga mengajarkan kepada mahasiswa yang merupakan generasi milenial dan akrab dengan teknplogi digital, bahwa gawai mereka bisa digunakan untuk hal-hal yang positif. Presensi online membuat suasana perkuliahan menjadi gaul, muda dan seru. (Sgi)