SEMARANG KRJogja.com - Aksi teroris melakukan bom bunuh diri dan penyerangan di Rutan Mako Brimob Kelapadua Depok, Surabaya dan Riau memicu kecaman dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah dan sejumlah Organisasi Massa Islam.
Rabu (16/5/2018), MUI Jawa Tengah dan sejumlah Ormas Islam antara lain Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Tengah menunjukkan pernyataan sikap mengecam keras aksi teror tersebut karena telah menodai rasa perikemanusiaan dan merusak citra Islam yang Rahmatan lil'alamin.
Ketua MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji MSi yang juga mewakili Ormas Islam Jawa Tengah yang berkumpul di Kantor MUI Jateng untuk membahas tragedi kemanusiaan tersebut, juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga para korban teror. "Kami semua ikut prihatin dan berdoa semoga keluarga korban diberi ketabahan dan kesabaran. Selain itu juga berharap aparat Kepolisian Republik Indonesia bisa segera mengatasi dan menuntaskan penanganan hingga masyarakat kembali terjamin keamanannya", ungkap Dr KH Ahmad Darodji MSi, didampingi Drs H Musman Tholib MAg dari PW Muhammadiyah Jateng, Drs H Sardjuli SH MSi dari DPW DMI Jateng, Drs Harsono MBA dari IPHI Jateng, Dr Ir H Didik Eko Budi Santoso MT, Prof Dr H Singgih Tri Sulistiyono MHum dari DPW LDII Jateng, Drs H Sholikhul Huda MM dari PW NU Jawa Tengah, Ketua Ganas Annar MUI Jateng Drs H Multazam Achmad, KH Muhyidin dan Prof Dr H Ahmad Rofiq MA Wakil Ketua MUI Jateng.
Forum ini juga mengajak kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan tetap menjaga keharmonisan demi menjaga stabilitas keamanan NKRI. Mendorong terwujudnya UU Anti Terorisme berdasarkan nilai-nilai keadilan, ajaran Islam, Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Ahmad Darodji mengungkapkan bahwa perbuatan teroris tidak saja melukai sisi kemanusiaan, melainkan juga telah mecitrakan buruh dan bahkan memfitnah Islam. "Tidak ada yang membenarkan perbuatan teror yang sangat keji ini. Islam sangat melarang perbuatan keji, oleh karena itu perbuatan teror bukan dan tidak pernah diajarkan dalam Islam", tegasnya.
MUI Jawa Tengah bersama Ormas Islam Jawa Tengah bertekad menjaga iklim kondusif Jawa Tengah. Bahkan MUI Jateng secara resmi telah mengeluarkan himbauan kepada masjid-masjid se-Jawa Tengah agar menyampaikan materi khotbah atau ceramah yang menyejukkan suasana dan bukan berisi materi yang justru dapat menimbulkan suasana menjadi 'panas'.Â
"Mari kita semua menghormati bulan suci Ramadhan ini dengan damai. Jangan ada upaya provokatif apalagi teror yang dapat memancing dan memperkeruh suasana. Islam itu Cinta Damai, Islam itu tidak pernah berbuat anarkis dan selalu menghormati persaudaraan", ungkap KH Ahmad Darodji. (Cha)Â Â