SEMARANG, KRJOGJA.com - Menghadapi Pemilu 2019 yang diperkirakan bakal berjalan dengan berbagai persoalan, DPP PPP menggelat musyawarah nasional (Munas) alim ulama untuki merespon hajatan nasional tersebut. Pemilu 2019 yang pelaksanaannya dilakukan bersama antara Pemilihan Presiden dan Pemilihan legislatif dikhawatirkan bakal muncul banyak persoalan.
Demikian dikatakan Ketua OC Munas alim ulama DPP PPP Achmad Mustaqim kepada wartawan di hotel Patra di Semarang Kamis (12/4/2018) malam. Munas alim ulama akan dibuka oleh Ketua Umum DPP PPP Romahurmuzy Jumat (13/4/2018). Selain membahas soal Pemilu 2019, Munas juga akan membahas berbagai isu khususnya yang terkait dengan isu Sara dan hoax.
“Tiga persoalan tersebut yang akan menjadi bahasan utama para ulama PPP, yang hadir dari 34 provinsi di Indonesia. Para ulama tersebut akan mencurahkan pemikirannya untuk menghasilkan rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah dan kepada partai,†tutur Achmad Mustaqim.
Selain membahas tiga isu tersebut, Munas juga akan merumuskan kriteria calon pemimpin (Cawapres) dari PPP. Meski sekarang ini wacana untuk mencalonkan Romi sebagai Cawapres sudah menguat, tetapi para ulama hanya akan merumuskan kriteria calom pemimpin yang harus dipenuhi, tanpa menyebutkan nama.
“Kalau PPP sudah jelas akan mencalonkan kembali Joko Widodo (Jokowi) sebagai Calon Presiden (Capres) yang pemilihan Presiden (Pilpres) April 2019 mendatang. Itu sudah diputuskan dalam Mukernas PPP di Jakarta. Namun untuk Cawapresnya PPP terlebih dulu akan merumuskan kriteria untuk Cawapres,†tutur Achmad Mustaqim. (Bdi)