Suka Duka Hasoe di Panggung Dangdut, Pernah Dibayar Pakai Brambang

- Kamis, 26 Mei 2022 | 10:47 WIB
Hasoe beserta para Angels-nya  (IG @hasoeindonesia)
Hasoe beserta para Angels-nya (IG @hasoeindonesia)

HASOE alias Hadi Soesanto memang selalu memiliki kreativitas yang tak biasa, terutama konsep aksi panggung. Ia dikenal selalu total saat tampil, mengenakan pakaian yang tidak biasa dan berbeda dari pemain organ tunggal lainnya.

Pria asal Jember yang sudah sangat lama bermukim di Yogyakarta ini memulai aktivitas electone dangdut sejak tahun 1996 silam, sebagai pengisi waktu di antara kesibukannya melukis. Berkat aksi panggung yang nyentrik, Hasoe dikenal luas di dunia event luring, bahkan berkembang ke jejaring online dengan pengikut instagram yang kini hampir mencapai 500 ribu.

Puluhan ribu panggung sudah dilewati Hasoe bersama para angels sampai saat ini. Menghibur penikmat musik dangdut koplo dengan aksi panggung yang nyentrik dan menarik.

Di usia 54 tahun dengan 26 tahun pengalaman manggung ‘ndangdutan’, Hasoe memiliki banyak pengalaman menarik yang tak bisa dilupakan. Kesulitan mengatur para angels karena berbagai hal, juga kerelaan dibayar dengan upah bawang merah pernah dialami yang kini hanya menjadi cerita yang selalu diakhiri dengan senyum.

“Dulu pernah main di luar kota, dibayar pakai brambang (bawang merah) ya pernah. Ora dibayar, tombok ya sering. Tapi yang jelas cukup Hasoe saja yang merasakan, biduan jangan,” sambung pria yang juga sempat melukis relawan Covid dengan koran KR bekas beberapa waktu lalu.

Hasoe sendiri mengaku akan terus berkarya di musik dangdut dan berkolaborasi dengan para angels. Namun, ia juga memiliki misi untuk terus mengedukasi para penyanyu dangdut yang dibawanya agar menjadi sosok yang profesional dan bisa sukses ketika nantinya tak lagi sibuk menyanyi.

“Banyak hal yang harus mereka (biduan) ubah, karena attitude yang mereka lakukan ternyata masih sama seperti tahun 90-an. Misalnya saya hubungi sejak lama untuk tanggal ini, tidak berangkat tapi malah ada fotonya di acara lain. Mulo ora maju-maju, manajemennya tetap tradisional. Saya ingin memberikan edukasi manajemen bagi biduan. Hasoe ketat, agar teman-teman ini profesional dalam berkarya,” pungkasnya. (Fxh)

Editor: Ary B Prass

Tags

Terkini

Djoko Pekik Sosok Panutan, Ini Kata Rektor ISI Yogya

Minggu, 13 Agustus 2023 | 05:49 WIB

Cerita Indah Tentang 'Konser Kodok yang Ricuh'

Minggu, 1 Januari 2023 | 14:37 WIB

Dalang Ki Anom Sucondro, 'Ngeli Ning Ora Keli'

Kamis, 22 September 2022 | 13:50 WIB
X