Krjogja.com - YOGYA - PSIM gagal meraih poin penuh saat menjamu Semen Padang FC di Mandala Krida, Sabtu (27/01/2024) petang. Pintu PSIM menuju empat besar pun semakin menyempit karena di saat yang sama, Persiraja mampu mengalahkan PSMS dengan skor akhir 2-0.
Langkah PSIM ke semifinal bisa dikatakan tertutup meski nanti meraih kemenangan di kandang PSMS di laga terakhir 12 besar. Poin 9 yang didapatkan maksimal akan percuma untuk mencari runner up terbaik meski Aceh kalah dari Semen Padang.
Baca Juga: Film The Doorman, Aksi Perempuan Mantan Marinir di Bioskop Trans TV Malam Ini
Saat ini PSIM mencatatkan poin 6 dan berada di peringkat tiga klasemen. Persiraja berada di puncak dengan poin 9 sementara Semen Padang di posisi kedua dengan poin 7.
Pada laga terakhir Semen Padang tentu tak akan mau kalah dengan Persiraja di kandang sendiri. Mereka ingin menang untuk mengamankan posisi juara grup (poin 10) dan melenggang ke semifinal.
Meski sama-sama mencatat poin 9 andaikata menang di Deli Serdang, melawan PSMS, PSIM kalah dalam hal head to head ataupun selisih gol dengan Persiraja. Hampir mustahil mengincar posisi kedua berharap menjadi runnerup terbaik menemani tiga juara grup ke semifinal.
Misalnya Semen Padang kalah di kandangnya sendiri melawan Persiraja, yang sebenarnya cukup sulit terjadi, maka poin untuk Aceh menjadi 12 dan 7 untuk Semen Padang. Ketika pun PSIM menang di Aceh dengan catatan poin 9, masih ada Persewar Waropen yang saat ini punya poin 9 dan masih berpeluang tambah di laga terakhir.
Di laga melawan Semen Padang, PSIM sudah harus bermain dengan 10 pemain pada menit 13 setelah Alfrianto Nico diusir wasit dari lapangan. Nico menanduk gelandang Semen Padang, Dwiki Arya Poernomo karena tersulut emosi buta.
Alhasil Laskar Mataram bermain pincang menghadapi Padang yang begitu dominan dan enjoy bermain. Beruntung semangat juang ditunjukkan Hariono cs meski kalau jumlah di lapangan.
PSIM tetap berusaha meladeni permainan Padang dan mengubah strategi pada babak kedua mengandalkan counter attack. Sayang memang bagi Laskar Mataram karena kokohnya pertahanan Semen Padang, mereka tak tertembus.
Begitu pula beruntung sebaliknya, beberapa peluang Padang tak bisa masuk ke jala gawang Pancar Nur di laga ini. Hasil pun sama kuat 0-0 hingga wasit Axel Febrian meniup peluit tanda pertandingan usai.
Usai laga, pelatih PSIM, Kas Hartadi mengatakan bahwa ia meminta maaf pada seluruh suporter karena tidak bisa memberikan tiga poin. Kas menarget timnya harus menang namun skema tak berjalan seperti keinginan karena kartu merah di awal laga.
"Kami harus bermain 10 orang sejak menit 10 tadi, tapi anak-anak masih bisa berusaha dan bermain cukup baik. Tapi kami belum bisa memberikan kemenangan di pertandingan ini," ungkap Kas.
Kas menegaskan masih menarget kemenangan di kandang PSMS Medan untuk mencari poin 9 di akhir babak 12 besar. Ia mengaku belum ingin membahas hitung-hitungan tim lain untuk melihat potensi lolos timnya.
"Kami masih ada satu pertandingan, di Medan kita harus poin 3 dan melihat hasil pertandingan tim lain juga. Terpenting kami di Medan harus menang. Masalah runnerup nanti saya hitung-hitungan lagi," pungkasnya. (Fxh)