Krjogja.com - YOGYA - PSIM masih menantikan regulasi pasti dari federasi dan operator Liga 2 terkait pemain muda U-20. Pasalnya ada informasi beredar tim Liga 2 harus memiliki lima pemain U-20 dan harus dimainkan 2 pemain.
Manajer PSIM, Razzi Taruna mengatakan sampai saat ini tim terus menanti kepastian regulasi perihal pemain U-20. Menurut dia, jika benar harus ada kuota 5 pemain U-20 maka PSIM harus serius melakukan perburuan.
"Kami ingin membuat tim yang rata, siapapun yang pelatih utama siap memainkan. Kami masih menantikan atmosfer, karena ini mempengaruhi jumlah pemain. Kalau bisa kami punya pemain U-20 yang bisa dimainkan, bisa bersaing dengan pemain senior yang kualitasnya baik," ungkapnya Razzi, Jumat (5/7/2024).
Razzi mengatakan bank pemain U-20 yang kompetitif berada di Elite Pro Academy (EPA) tim-tim Liga 1. PSIM bermaksud memberikan ruang trial pada pemain-pemain EPA, termasuk anak muda asli Jogja.
"Coach punya skema, trial mengakomodir talenta lokal sambil mencari di EPA juga. U-20 ini cukup sulit mencari, di Liga 2 kemarin pasti sudah lewat U-21, yang kemarin jadi kompetisi reguler pemain ya di EPA. Kita akan cari di sana, " lanjut dia.
PSIM sendiri saat ini terus menggeber latihan setiap hari di bawah asisten pelatih Erwan Hendarwanto. Pelatih kepala, Seto Nurdiyantoro sedang berada di Inggris untuk urusan keluarga dan baru akan bergabung pada 9 Juli nanti.
PSIM saat ini sudah mengenalkan 17 pemain di tim utama, 16 sudah bergabung dan satu pemain asing Pedrinho baru akan terbang minggu depan. PSIM juga sudah mendapatkan satu striker asing yang akan dikenalkan sebentar lagi.
Laskar Mataram juga mengagendakan Training Camp pada masa pembentukan tim. Sesuai dengan kebiasaan yang lalu, PSIM hampir selalu memilih Kaliurang sebagai lokasi menempa fisik para pemain. (Fxh)
