Krjogja.com - YOGYA - Presiden Brajamusti, Muslich Burhanuddin 'Thole' kembali menyampaikan permintaan maaf pada manajemen PSIM serta seluruh keluarga besar PSIM. Musababnya, Laskar Mataram dikenai sanksi Rp 12,5 juta dan terancam sanksi lebih berat apabila terjadi pengulangan hal serupa di kemudian hari.
Komite Disiplin PSSI baru saja mengeluarkan sanksi bagi PSIM yang poin pentingnya berisi denda akibat suporter nekat away ke Stadion Wergu Wetan Kudus sebesar Rp 12,5 juta dan ancaman lebih berat ketika terjadi pengulangan. Hal tersebut merujuk bukan hanya besaran denda, namun juga konsekuensi menggelar laga home tanpa penonton yang dipastikan menjadi hukuman sangat berat bagi pecinta PSIM.
"Sekali lagi dengan segala kerendahan hati mewakili keluarga besar Brajamusti saya minta maaf kepada manajemen, tim pelatih serta seluruh keluarga besar PSIM atas kejadian ini. Mungkin cara saya menyampaikan hal-hal terkait aturan liga belom pas dan jelas pada keluarga Brajamusti. Ini menjadi koreksi saya beserta jajaran pengurus DPP agar ke depan lebih baik," ungkap Thole, Kamis (31/10/2024) malam.
Thole menyampaikan bahwa ia tidak melempar serta-merta kesalahan pada suporter yang melakukan away ke Kudus, karena ia meyakini semua punya niat baik bagi PSIM. Hanya saja, banyak hal yang perlu diperhatikan lagi karena saat ini seluruh keluarga PSIM tidak bisa begitu saja melanggar regulasi operator liga, karena berimbas pada tim kesayangan Laskar Mataram.
"Saya tidak menyalahkan rekan-rekan yang berangkat away, karena bagaimanapun tujuan mereka untuk mendukung tim kebanggaan. Mereka juga sudah berkorban materi, waktu serta meninggalkan keluarga bahkan pekerjaan. Namun perlu diingat regulasi sepakbola kita belum memperkenankan hal tersebut. Harapannya, semua harus menahan diri, sekali lagi bukan masalah nominal denda tapi konsekuensi yang harus ditanggung PSIM ketika kejadian masih terulang. Bisa jadi akan berakibat hukuman tanpa penonton, yang sama-sama tidak kita inginkan," lanjut Thole.
Brajamusti menurut Thole telah menyampaikan permohonan maaf pada manajemen PSIM, dan menilai persoalan Kudus menjadi pembelajaran berharga untuk semua. PSIM masih membutuhkan dukungan penuh hingga akhir musim, dengan harapan bisa meraih tiket promosi ke Liga 1.
"Kami tidak ingin saling menyalahkan, ini menjadi pelajaran berharga. Terpenting putaran kedua nanti, tidak ada kejadian serupa yang bisa berakibat fatal pada PSIM. Kita akan menghadapi Adhyaksa di Solo, Subang, Persijap di Magelang dan Tegal. Akan sangat berbahaya bagi PSIM apabila tetap nekat berangkat. Ancaman tanpa penonton sudah dirasakan Tegal dan Medan, kita tentu berharap jangan sampai PSIM, apalagi tim sedang berada pada situasi yang sangat baik dan membutuhkan dukungan suporter," tandas Thole.
PSIM sendiri akan memulai putaran kedua grup tengah (2) di kandang Adhyaksa di Sriwedari Solo pada 16 November nanti. Setelah itu 20 November, Laskar Mataram akan away ke Persikas Subang. (Fxh)