Krjogja.com - YOGYA - Ribuan suporter PSIM tumpah ruah di Tugu Yogyakarta, Kamis (27/2/2025) dinihari. Mereka merayakan gelar juara Liga 2 PSIM yang diraih di Stadion Manahan Solo, Rabu (26/2/2025) setelah mengalahkan Bhayangkara Presisi FC 2-1.
Suporter PSIM mulai menjemput tim kesayangan mereka dari Prambanan. Bus yang digunakan pemain PSIM diarak hingga finish di Tugu Yogyakarta.
Baca Juga: Chery Tiggo Cross ‘Harimau’ Jalanan yang Dikagumi
Di sana, manajer tim Razzi Taruna, Direktur Utama Liana Tasno dan Wakil Walikota Yogyakarta Wawan Harmawan sempat memberikan pernyataan. Seluruhnya berterimakasih pada dukungan luar biasa suporter hingga bisa mewujudkan harapan yang 20 tahun terakhir terus dipelihara.
"Kami bisa meraih juara tahun ini dan promosi ke Liga 1. Semua karena dukungan luar biasa teman-teman suporter. Tapi mungkin euforia ini tidak boleh lama-lama karena kita harus mempersiapkan diri dengan matang untuk Liga 1," ungkap Liana Tasno usai PSIM meraih gelar juara.
Capaian PSIM memang terbilang istimewa karena sebelumnya tidak terperhitungkan. Langkah PSIM memang tertata musim ini, ketika merekrut pelatih Seto Nurdiyantoro serta pemain-pemain kelas jempolan di Liga 2.
Baca Juga: Atasi Masalah Sampah Rumah Tangga, Warga Kulon Progo Terus Dilatih untuk Membuat Pupuk Organik
Setelah dari tampuk kepemimpinan Seto, jelang selesainya babak pendahuluan, Erwan Hendarwanto datang ditunjuk manajemen menukangi tim. Erwan ternyata mampu menyempurnakan tim di babak delapan besar dan hanya sekali merasakan kalah yakni lawan Persiraja hingga poinnya nyaris sempurna (15).
Di babak final, kesempurnaan didapatkan PSIM karena mengalahkan Bhayangkara FC. Kemenangan cukup sulit karena diraih saat masa ekstra time 15 menit pertama, dengan aktor Roken Tampubolon.
Sebelumnya, Erwan menyampaikan bahwa ia belum mengetahu seperti apa masa depannya di PSIM. Ia menyadari lisensinya belum cukup untuk menjadi pelatih kepala di Liga 1 nanti.
"Saya belum bicara detail dengan manajemen. Tapi saya menyadari bahwa lisensi saya belum bisa untuk di Liga 1. Tapi siapapun nanti yang menjadi pelatih kepala, harapannya PSIM bisa eksis di Liga 1," tandas Erwan.
Capaian juara PSIM sendiri semakin lengkap dengan gelar Best Player bagi penyerang asing asal Brazil, Rafa Rafinha Rodrigues. Rafa mendapatkan hadiah uang Rp 75 juta.
Rafa mencetak 20 gol sepanjang musim ini dan menjadi sosok penting bagi PSIM. Catatan golnya dikalahkan di detik akhir oleh pemain Persipura, Ramai Rumakiek yang mencetak 21 gol. (Fxh)