Saat Satu Jiwa dan Sampai Kau Bisa Berkumandang dengan Koor Indah Suporter PSIM di tengah Guyuran Hujan Stadion Manahan

Photo Author
- Kamis, 27 Februari 2025 | 10:10 WIB
Suasana stadion Manahan Solo (Harminanto)
Suasana stadion Manahan Solo (Harminanto)

Krjogja.com - SOLO - Untuk kali pertama sejak 2003, suporter PSIM bisa memenuhi Stadion Manahan Solo untuk menyaksikan tim kesayangannya berlaga. Rabu 26 Februari 2025 menjadi sebuah sejarah baru, PSIM bisa meraih gelar juara Liga 2 dan meraih satu tiket promosi ke Liga 1, sebuah cita-cita yang dipertahankan sejak tahun 2005 silam.

Bukan hanya lesakan penentu dari Roken Tampubolon yang menjadi sinar cerah di tengah langit mendung dan hujan deras di Manahan kemarin. Bukan hanya kata-kata pelatih PSIM, Erwan Hendarwanto yang menilai sematan kata-kata nabi menjadi sangat berlebihan untuknya meski terkesan benar bagi banyak fans Laskar Mataram.

Baca Juga: Zodiak Kamis 27 Februari 2025 untuk Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo

Namun, kebersamaan Mataram Is Love yang bisa mewujudkan sore hingga malam final di Stadion Manahan dalam kehangatan. Sedari siang, suporter Persis Solo dari berbagai elemen turut menyambut anak-anak dari Jogja yang bertolak ke Solo, pun begitu ketika selesai, mereka mengantarkan lagi hingga saudara mudanya itu aman dalam perjalanan.

Begitu pula suporter PSS, yang menyambut memberikan selamat atas pencapaian PSIM yang sudah sangat lama tanpa gelar. Mereka memberikan selamat, sekadar acungan jempol di pinggir jalan, atau lambaian tangan yang dibalas senyum di sepanjang Prambanan hingga Kalasan.

Bingkai Mataram Is Love harus terus dikumandangkan. Mungkin kini oleh yang sedang berpesta, tanpa mengkhawatirkan atau mengurangi respek pada dua orang lainnya yang sedang terpuruk.

Baca Juga: Ketua Baznas RI Imbau Baznas Daerah Kirim Santri di Ponpes Tahfidz Al-Qur'an MAJT

Di Manahan, saat jeda antar babak, yang akhirnya berkepanjangan laga akibat lapangan tergenang air hujan, lagu milik Persis Satu Jiwa dan milik PSS Sampai Kau Bisa dikumandangkan. Lantunan koor dari seisi stadion terdengar jelas, dengan latar suara hujan deras yang masih mengguyur.

Dua lagu itu diputar secara utuh, dan menjadi nyanyian indah di Manahan. Juga, keduanya terlebih dahulu diputar daripada Aku Yakin Dengan Kamu yang baru dikumandangkan pada akhir laga.

Bagi pendukung PSIM, mungkin menjadi sebuah mimpi driver bisa bermain di Manahan, bisa menonton sepakbola di Solo dengan aman dan tenang layaknya pergi ke rumah saudara. Mataram Is Love yang muncul dari tragedi Kanjuruhan, semoga terus menjadi kenangan akan sebuah persaudaraan, di tengah perbedaan warna kesukaan.

Dalam sesi konferensi pers, pelatih PSIM Erwan Hendarwanto secara khusus menyampaikan terima kasih atas semangat Mataram Is Love yang membuat PSIM bisa bermain di Solo hingga meraih gelar juara Liga. Tak terbayangkan menurut Erwan, PSIM bisa bermain di Manahan dan mendapat sambutan luar biasa dari tuan rumah.

"Mataram Is Love ini luar biasa untuk kami. Kami terima bantuan juga dari suporter tuan rumah yang mengijinkan kita bermain di Manahan, dan bisa memberikan yang terbaik di sini. Semoga hal baik ini terus terajut selamanya," tandas Erwan. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

X