KRjogja.com - YOGYA - Sunni Hizbullah, bek juga wakil kapten PSIM yang membawa Laskar Mataram juara Liga 2 2024/2025 mencurahkan perasaan hati. Sunni yang telah menandatangani persetujuan perpanjangan kontrak dengan PSIM, tak kunjung dihubungi padahal tim sudah tiga hari terakhir menjalani latihan di bawah pelatih anyar, Jean-Paul Van Gasten.
Sunni mengaku tak ada komunikasi dengannya hingga, Kamis (3/7/2025) dari manajemen PSIM. Ia juga kebingungan, padahal termasuk yang paling awal bersedia memperpanjang masa bakti dan membubuhkan tanda tangan.
"Saya tidak jadi diajak, padahal kemarin terlanjur menolak tim-tim lain. Saya sudah tanda tangan padahal seperti yang sempat disampaikan. Sampai sekarang tidak ada konfirmasi atau komunikasi ke saya. Padahal, ini menyangkut rejeki anak istri," ungkap Sunni ketika dihubungi.
Baca Juga: Sesama Pencari Kerja Tewas Dicekik, Pelaku Berakhir di Sel
Pemain asli DIY berusia 31 tahun tersebut menyesalkan komunikasi yang tak terjalin dengan baik dari Manajer PSIM, Razzi Taruna yang sejak awal menawarkan perpanjangan kontrak. Saat ini di saat tak ada kepastian iya atau tidak bersama PSIM, membuat situasinya menjadi tak jelas.
"Mengapa tidak dari dulu-dulu disampaikan, kalau memang tidak diperpanjang kenapa diminta tandatangan. Sekarang bagi saya situasinya tidak baik, seperti menggantung. Manajer tidak komunikasi dengan saya baik-baik. Jika dari awal baik-baik, harusnya diselesaikan baik-baik, bukan malah menghilang tidak ada kabar," lanjut bapak satu putri ini.
Baca Juga: Tidak Konsisten dengan Regulasi, 51 Calon Siswa 'Terdiskualifikasi' Afirmasi Dapat Jalur Khusus
Saat ini, dalam situasi ketidakpastian, Sunni berusaha mencari tim lain untuk keberlanjutan kariernya. Pasalnya, sepakbola adalah mata pencaharian utama bagi keluarga kecilnya.
"Sekarang saya harus mencari tim sendiri. Ya harus berusaha, berkomunikasi dengan tim lain. Semoga ada rejeki, karena ini untuk anak istri saya," pungkasnya.
Sunni sendiri musim lalu mendapat tempat bermain setelah PSIM diampu Erwan Hendarwanto memasuki babak delapan besar. Ia menggantikan Rendra Teddy yang mengalami cidera dan harus menepi cukup lama. Sunni bahu membahu bersama Yusaku Yamadera dan berhasil membawa PSIM neraih gelar juara Liga 2. (Fxh)