Krjogja.com–Nama Luis Enrique kini tengah naik daun di kancah sepakbola Eropa. Selepas berhasil mengantarkan Paris Saint-Germain (PSG) merengkuh trofi Liga Champions pertama sepanjang sejarah klub, pelatih asal Spanyol itu kembali menghadiahkan piala anyar.
Baru saja, Enrique mempersembahkan trofi UEFA Super Cup selepas timnya menundukkan Tottenham Hotspur. Lewat skema adu penalti yang cukup menegangkan, PSG sukses menggondol piala ke Paris. Mereka menahbiskan diri sebagai raja diraja Eropa.
Tangan dingin Enrique bekerja bak magis sakti. Sejak kedatangannya ke Parc des Princes pada Juli 2023 silam, pria kelahiran 1970 itu telah membimbing PSG menuju "jalan yang lurus". Dalam kurun dua tahun, di bawah sihir Enrique, PSG sukses merebut delapan trofi.
Tak pelak, nama Enrique menjadi pelatih paling potensial untuk menyabet penghargaan Piala Johan Cruyff. Ia menjadi satu dari lima kandidat manajer klub terbaik sepanjang tahun 2025. Pesaing Enrique yakni Arne Slot, Antonio Conte, Hanse Flick, serta Maresca.
Tak ada yang lebih mengesankan ketimbang Enrique. Ia menunjukkan performa komplit. PSG sukses di liga domestik sekaligus digdaya di kompetisi Eropa. Satu-satunya noktah hitam yang mengotori kecemerlangannya mungkin kekalahan dari Chelsea di final Piala Dunia Antarklub 2025 beberapa pekan lalu.
Namun, kekalahan tersebut tak lantas membacini wangi Enrique. Trofi Eropa jelas lebih kesohor lagi prestisius. Tak heran, Tor-Kristian Karlsen menempatkan nama Enrique di urutan pertama pelatih paling top tahun ini. Dari tiga puluh nama yang dirilis, nama eks arsitek Barcelona itu berdiri di pucuk.
"Mantan bos Spanyol ini mendalangi kesuksesan PSG lewat penumbuhan rasa kepemilikan, gaya sepakbola menyerang yang cair, serta tumpukan pemain di selebar lapangan," tulis analisis Tor-Kristian Karlsen.
Menggunakan enam indikator penilaian, Enrique punya rerata skor 86/100. Ia unggul atas tiga pelatih plontos Premier League, yakni Maresca, Guardiola, serta Slot. Maresca bahkan hanya beroleh poin 67/100. Sementara, Guardiola dan Slot menempel tipis. Masing-masing mengumpulkan skor 84/100 dan 85/100.
Berbekal serentengan data analisis dan prestasi prestisius yang Enrique raih, hampir bisa dipastikan dirinyalah sosok yang bakal full senyum di pengumuman FIFA nanti. Satu-satunya hal yang bisa menjegalnya hanyalah konspirasi antarelit. Tapi, jelas tak ada yang mau itu terjadi.
Akankah Enrique terpilih sebagai yang paling oke?
