Krjogja.com–MEDAN–Final turnamen Piala Kemerdekaan 2025 akhirnya terselenggara pada Senin malam (18/8). Bertanding di Stadion Utama Sumatera Utara (SUSU), tuan rumah Indonesia mesti menahan malu.
Timnas Mali keluar sebagai juara setelah mengalahkan Matthew Baker dan kawan-kawan dengan skor 2-1. Kekalahan ini membuat anak asuh Nova Arianto gagal mengangkat trofi.
Tiga gol yang tercipta di laga itu semuanya terjadi pada babak pertama. Mali langsung memimpin pada menit 22. Umpan crossing dari sisi kanan pertahanan timnas berhasil disambut dengan sebuah sundulan klinis.
Balok skor berubah menjadi 1-0 untuk Mali. Dua belas menit berselang giliran pemain Mali nomor punggung 10 yang mencetak gol. Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti meluncur deras ke gawang Dafa. Mali unggul 2-0.
Asa timnas sempat hidup selepas Alberto berhasil membobol gawang Mali pada menit 37. Lewat skema throw in, pemain nomor punggung sembilan itu mampu menanduk bola ke gawang Mali. Skor 2-1 bertahan hingga laga bubar.
Meski menderita kekalahan di hadapan publik sendiri, bos PSSI Erick Thorir, justru bersyukur. Ia mengapresiasi kinerja anak-anak Garuda Muda yang tengah disiapkan untuk meladeni lawan-lawan berat di ajang Piala Dunia nanti.
"Melawan tim kuat seperti Mali yang punya kualitas kelas dunia dan sempat menempati peringkat ketiga pada Piala Dunia U-17 2023, Timnas U-17 bermain begitu berani dan memberikan perlawanan yang sengit," ujar Erick via takarir di akun instagramnya.
Lebih lanjut, sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu berharap agar ajang turnamen Piala Kemerdekaan 2025 ini dapat menjadi media pembelajaran bagi skuad timnas.
"Harus memiliki mental yang kuat agar mampu memberikan yang terbaik saat menghadapi negara-negara besar di Piala Dunia U-17 nanti," sambungnya.
"Kita akan satu grup sama Brasil," Erick mengingatkan.