Krjogja.com - YOGYA - PSIM memulai proses latihan untuk para pemain Elite Pro Academy (EPA) usia 16, 18 dan 20 yang dihasilkan dari seleksi tertutup hasil Piala Soeratin DIY. Laskar Mataram memastikan tak ada pungutan biaya untuk seluruh pemain yang masuk dalam skuad EPA PSIM.
Steven Sunny, General Manager PSIM, mengatakan pihaknya telah memulai melaksanakan penandatanganan kerjasama dengan skuad pemain U16. Kesepakatan dilakukan antara PSIM dan orangtua atau wali dari pemain dengan beberapa hal penting di dalamnya.
"Kontrak pemain EPA berisi rincian kesepakatan kerja antara pemain dan klub, meliputi tanggung jawab kebugaran dan disiplin pemain, durasi kontrak, hak dan kewajiban kedua belah pihak. Disebutkan juga ketentuan lain seperti aturan mengenai cedera atau pemanggilan tim nasional," ungkapnya, Kamis (18/9/2025).
Steven menegaskan bahwa PSIM tidak memungut biaya dari para pemain. Hal ini menjadi komitmen bahwa PSIM serius dalam pembinaan pemain-pemain muda Jogja.
"PSIM tidak memungut biaya dari pemain. Ini komitmen kami untuk EPA," tandas Steven.
Sementara, Direktur Akademi EPA PSIM, Andhika Mulia Pratomo, menjelaskan kriteria pemain yang terpilih dan masuk dalam skuad U16 seluruhnya adalah anak Jogja yang dijaring dari skuad Piala Soeratin. "Kalau untuk kriteria U16 yang jelas kita mengoptimalkan pemain lokal yang ada di Jogja, karena kita punya turnamen di Soeratin," tambahnya.
Meskipun mengedepankan pemain lokal, PSIM Jogja tetap terbuka untuk pemain dari luar daerah, dengan seleksi yang ketat. Terpenting adalah mereka bisa menerapkan game plan tim senior, sesuai dengan tujuan utama EPA, yakni sebagai wadah pembibitan tim senior.
"Walaupun nanti ada pemain yang dari luar Jogja ataupun DIY, yang kita pilih adalah mereka yang benar-benar memiliki kemampuan di atas anak-anak lokal. Untuk kategori pemain yang terpilih, yang jelas, harus bisa mengadaptasi permainan senior untuk ke EPA," tandas Andhika.
Untuk pemain U16 sendiri terdiri dari Nicholas Sanjaya Pardosi, Satria Raqi Wijaya, Daffaa Nur Zachry, Marchbrio Ghaisandisa, Zacky Kurniawan, Rahardian Rafa Desta Putra, Antakara Narayan Ammar Khalfani, Galant Aditya prakasa, M.Irsyaad Putra Reha, Raid Haidar Atqiya Hartoko, Muhammad Ghibran Sandi Jayabaya, Muhammad Rizki Ramadhan, Athaullah Daib Pratama, Kenzie Satrio Utomo, Damar Albar Nugroho, E. Lionel Andres Putra Kurniawan, Pramudya Cahyana Putra, Raditya Arif Ardiansyah, Othniel Redi Indratma, Jovand Handriansyah, Raka Hafiz Pradana, Pedro Mu’afa Naeriqash Aflah, Ahmad wildan prasetyo, Muhammad Rama Mubarok, Andy Setiawan, Fallah Aulia Razan, Maresca Putra Swandaru, Arsyil Jabbar Assabil, Enindhito Isnarrullah Yusuf Junior dan Muhammad Evanda Zaidan. (Fxh)