Tiba Waktunya Timnas Move On!

Photo Author
- Selasa, 14 Oktober 2025 | 11:45 WIB
Para punggawa timnas tengah menyanyikan lagu kebangsaan. (Sumber: Instagram @c.verdonk)
Para punggawa timnas tengah menyanyikan lagu kebangsaan. (Sumber: Instagram @c.verdonk)

Krjogja.com—Seluruh pecinta sepakbola tanah air tak ada yang bakal berkata tidak tahu soal batalnya timnas mentas di ajang Piala Dunia 2026. Langkah timnas untuk memperjuangkan satu tiket bersejarah ke kompetisi sepakbola paling prestisius itu pada akhirnya pupus. 

"Sulit menemukan kata yang tepat untuk mengungkapkan momen ini (kegagalan). Kami berjuang keras mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia. Ini bukan waktu bagi kami, dan itu menyakitkan," ratap Tom Haye.

Tapi sudahlah, segala yang lalu biarkanlah berlalu. Kecewa tentu pasti. Namun, rasa kecewa itu tak bakal membuat FIFA tetiba menghadiahi satu tiket sakti buat timnas kita. Move on alias bangkit kembali adalah opsi paling rasional sekaligus bijaksana. 

"Setiap dukungan menguatkan kami. Kami akan kembali (dengan) lebih kuat, bersama," tulis Calvin Verdonk di akun instagramnya. 

Seperti kata wingback Lille itu, timnas memang semestinya belajar dari kegagalan menyakitkan lalu. Timnas mesti berbenah guna membuktikan diri bahwa mereka layak untuk diperhitungkan di kancah persepakbolaan regional maupun internasional. 

Fokus timnas kini mestinya mengarah ke dua kompetisi regional yang bakal berlangsung dua tahun kedepan. Pada 2026 nanti, skuad Garuda akan unjuk paruh di ajang Piala AFF. Menyusul Januari 2027, giliran Piala Asia yang telah menunggu. 

Dua kompetisi tersebut memang tak seprestisius Piala Dunia. Meski begitu, pamor keduanya tetap tak boleh dilirik dengan sepincing mata. Terlebih, timnas senior belum pernah sekalipun merasakan euforia mengangkat trofi Piala AFF maupun Piala AFC. 

Pada edisi sebelumnya, di bawah besutan Shin Tae Yong, timnas memang sukses mencapai babak semifinal. Namun, itu tak cukup memboyong trofi. Piala AFF lebih sering jadi piala bergilir antara Thailand dan Vietnam. 

Sementara, meski lebih kompetitif, Piala Asia pun tak lepas dari dominasi tim semacam Jepang, Korea Selatan, Iran, Arab Saudi, juga Qatar. Praktis, tim-tim lain seperti Indonesia dan negara asal Asia Tenggara lainnya lebih sering menjadi penggembira saja. 

Berbekal pengalaman berkompetisi di babak kualifikasi Piala Dunia, timnas jelas punya privilese unggul. Meski tak berhasil lolos, tak berarti timnas tak belajar. Toh, bukankah pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik? 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X